1TULAH.COM – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa sebanyak 1. 967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tahun 2024 telah menyatakan mengundurkan diri.
Menurut Zudan, para CPNS yang memilih untuk mundur ini merupakan peserta yang berhasil lolos berkat kebijakan optimalisasi formasi, di mana sebanyak 16. 000 peserta berhasil diterima melalui skema tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Zudan setelah munculnya isu mengenai banyaknya CPNS hasil seleksi 2024 yang secara serentak mengundurkan diri, meskipun mereka telah dinyatakan lolos.
“Setelah diisi dengan optimalisasi, ada 1.967 yang mengundurkan diri, atau sekitar 12,12 persen. Alhamdulillah, masih ada 88 persen yang tadinya kosong menjadi terisi,” kata Zudan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip pada Rabu (23/4/2025).
Mekanisme optimalisasi, sebagaimana dijelaskan, dilakukan untuk mengisi formasi CPNS yang kosong akibat kurangnya pelamar. Dengan adanya hal ini, para pelamar yang tidak berhasil di instansi yang menjadi tujuan awal mereka dapat dialihkan ke instansi lain yang masih membutuhkan dan memiliki formasi kosong.
“Optimalisasi itu konsepnya begini, ada formasi yang kosong, tidak ada pendaftarnya. Nah, kalau itu dibiarkan, akan terjadi kekosongan yang besar,” ujar Zudan.
Zudan memberikan contoh tentang seorang peserta yang melamar sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dengan kualifikasi doktor manajemen. Sayangnya, peserta tersebut tidak berhasil karena hanya menempati peringkat ketiga, sedangkan formasi yang tersedia terbatas pada dua posisi saja.
Menurut Zudan, dengan adanya optimalisasi formasi, peserta yang tidak lolos tersebut bisa dialihkan ke formasi lain atau kampus lain yang masih memiliki kekosongan atau belum ada pelamar.
“Ternyata di Universitas Udayana dibuka formasi dosen ekonomi dengan spesifikasi minimal doktor ekonomi. Di sana tidak ada yang melamar. Maka agar di Udayana tadi tidak kosong dikirimlah yang melamar di UI ini,” katanya.
“Yang tadinya tidak diterima, menjadi diterima di Udayana. Nah, ini dikirim secara sistem dari tes yang terbaik hasilnya,” tambah Zudan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pada awalnya, pukul 16. 00, formasi tersebut berhasil terisi melalui proses optimalisasi. Namun, tidak semua peserta yang dialihkan bersedia menerima penempatan tersebut.
“Yang mengundurkan diri sekitar 1.900 an. Jadi terisi 88 persen. Bayangkan bila tidak ada optimalisasi, akan terjadi kekosongan 16.000,” katanya.
Adapun skema ini sudah diumumkan sejak awal seleksi, sehingga tak menjadi hal baru.
“Sejak awal sudah diumumkan akan ada optimalisasi,” pungkasnya.
Penulis : Wanda Hanifah Pramono
Sumber Berita : Suara.com