1tulah.com, PALANGKA RAYA-Permasalahan banjir di Kalteng, selalu terjadi berulang. Kondisi ini sudah tidak bisa dianggap sebagai permasalahan biasa. Sebab, pemicunya adalah semakin berkurangnya daerah resapan air yang ada, sebagai dampak deforestasi atau alih fungsi lahan.
Ketua DPRD Kalteng, Wiyatno mendorong adanya upaya pemulihan daerah resapan air, yang dilakukan oleh pemda di Kalteng, bersama pihak terkait lainnya, dengan melaksanakan sistem rehabilitasi hutan, atau reklamasi maupun reboisasi.
Hal itu perlu dilakukan bertujuan untuk menanggulangi terjadinya bencana banjir yang kerap melanda sejumlah daerah di Kalteng. Sebab, banjir ini terjadi tidak hanya diakibatkan curah hujan tinggi, juga akibat banyaknya hutan yang gundul terutama di daerah dataran rendah.
“Upaya rehabilitasi hutan ini juga perlu disosilisasikan kepada masyarakat bahkan sampai ke elemen perusahaan, agar reklamasi atau reboisasi hutan dan lahan untuk memulihkan daerah resapan air di Kalteng ini bisa dilakukan secara kolektif,” kata Wiyatno kepada 1tulah.com, Kamis (3/11/2022).
Wiyatno mengatakan perbaikan kondisi alam melalui cara seperti itu menjadi salah satu upaya dalam penanganan darurat kebencanaan.
Terlebih rehabilitasi selain untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan juga untuk meningkatkan daya dukung, produktivitas, serta peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
“Seperti yang disampaikan Gubernur Kalteng, bahwa rehabilitasi hutan dan lahan diselenggarakan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan, pemeliharaan, pengayaan tanaman, atau penerapan berbagai teknik lainnya, nanti kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” tuturnya.
Wiyatno turut mengapresiasi upaya pemerintah dan pihak terkait seperti BNPB dalam menyikapi penanganan banjir yang terjadi di Kalteng, termasuk upaya cepat tanggap dalam penyaluran bantuan kepada para korban, sehingga masyarakat terdampak dapat diringankan bebannya.
“Kami turut mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka menyikapi banjir yang terjadi saat ini. Tapi kami kembali mengingatkan tidak hanya penanganan disaat bencana terjadi saja yang dilakukan, namun juga solusi atau langkah penanggulangan jangka panjang agar banjir tidak selalu terjadi di provinsi ini,” tandasnya. (Ingkit)