1TULAH.COM, PURUK CAHU– Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman almarhum Indah Purnama Sari (26) di Komplek Al Kautsar, Puruk Cahu, Sabtu 16 Juli 2022.
Ratusan pelayat ikut mengantarkan jenazah Almarhum Indah Purnama Sari menuju tempat peristirahatan terakhir, pukul 08.30 WIB.
Sebelumnya peti jenazah Indah tampak di gotong keluarga dan juga suami korban, Doni, dari dalam ambulance menuju menuju liang lahat. Kumandang azan juga dilantunkan saat peti jenazah dimasukkkan ke dalam liang lahat.
“Mewakili keluarga kami mengucapkan banyak terima kasih atas simpati, empati terhadap musibah yang menimpa keponakan kami. Dan trima kasih juga kepada mereka yang ikut mengatarkan jenazah keponakan kami ke tempat peristirahatan terakhir,” kata Imandy .
Seperti diberitakan sebelumnya, Seperti diberitakan sebelumnya, Mobil travel jurusan Puruk Cahu-Banjarmasin (BJM) mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Desa Pugaan, Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalsel, pada Jumat 15 Juli 2022.
Mobil Avanza yang membawa 6 penumpang termasuk Doni dan anak berumur 4,5 bulan serta Indah Purnama Sari itu mengalami kecelakan tunggal hingga tercebur ke sungai.
Doni (suami) dan anak bersama 3 penumpang lain berhasil menyelamatkan diri. Namun naas dialami Indah Purnama Sari. Ia diduga terjebak dan tidak bisa keluar dari mobil yang tercebur ke sungai.
Sebelumnya dikabarkan, berdasarkan kesaksian warga setempat, mobil diduga melaju kencang hingga kemudian menabrak pohon di tepi sungai lalu tercebur dan tenggelam di sungai.
Kronologi kecelakaan
Suami Almarhum, Doni Septiadi (29) menceritakan kepada wartawan detik-detik saat mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan tercebur ke sungai di Kecamatan Pugaan, Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalsel.
Ia bercerita merek bertiga dengan istri (almarhum) juga anaknya berumur 4,5 buln berangkat dari Puruk Cahu menuju Banjarmasin pada Kamis (14/7) pukul 17.00 WIB.
Mereka ikut mobil travel jenis Avanza bersama tiga penumpang lain. Mobil yang disewa itu di kemudikan oleh Ikwanul Ramadan.
“Setelah berangkat dan sampai di Muara Teweh sopir tampak mengantuk. Sehingga sempat saya gantikan menyetir dari Muara Teweh hingga lewat Patas,” kata Doni, dikutip 1tulah.com dari apahabar.com.
Selesai melewati Patas, sopir kemudian meminta kembali agar dia yang menyetir.
Sebelum sampai di tempat kejadian, sopir memberhentikan mobilnya di Masjid Pasar Panas guna memberi kesempatan penumpang buang air kecil.
Karena tidak menyetir, kata DOni, dirinya bersama penumpang lain tertidur.
“Saat mobil kecelakaan saya terbangun, namun kita sudah nyebur ke sawah. Sekitar 30 meter terbawa arus baru sadar kalau ini di sungai,” ungkapnya.
Saat itu kata Doni, si anak terpental dari gendongan istrinya ke bawah pijakan kakinya. Sedang istrinya terlempar ke kiri dan dirinya sendiri terlempar ke depan.
Setelah sadar berada di sungai barulah Doni bersama penumpang lain berupaya menyelamatkan diri keluar, melalui kaca jok tengah sebelah kanan sopir.
“Karena hanya itu yang terbuka, sementara pintu sudah tidak bisa dibuka lagi,” akunya.
Dalam benaknya, pertama yang harus ia selamatkan adalah si anak. Setelah bisa dikeluarkan dan diserahkan ke penumpang lain, barulah ia akan menyelamatkan istrinya.
Namun semuanya tak berjalan sesuai rencana. Nahas selesai mengeluarkan si anak, Indah sudah terkulai lemas. Hendak diselamatkan, air lebih dulu masuk memenuhi seisi kabin.
“Saya tak bisa menyelamatkannya lagi,” lirih Doni.
Jasad Indah akhirnya ditemukan. Butuh belasan jam lamanya atau pada sekitar pukul 16.30, pencarian membuahkan hasil ketika mobil minibus Avanza tersebut berhasil dievakuasi. Evakuasi terkendala arus bawah sungai yang cukup deras.(***)