1tulah.com, PURUK CAHU – Warga Sungai Lunuk, Kecamatan Tanah Siang, Murung Raya (Mura), Kalteng, digegerkan menemukan pria bernama Adang (39) tergeletak berlumuran darah di pinggir jalan perbatasan wilayah Sungai Lunuk dan Konut, Rabu (28/8/2024) sekira pukul 21.30 WIB.
Bersama korban Adang ditemukan juga satu motor matik di sampingnya. Belakangan korban diketahui merupakan warga Batu Mirau, Kecamatan Sei Babuat, Mura.
Kapolres Mura AKBP Irwansah, melalui Kapolsek Tanah Siang Ipda R Simanjuntak membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.
Ipda R Simanjuntak mengatakan, bahwa awalnya warga desa yang melaporkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Kami mendapatkan laporan awal dari warga bahwa, telah terjadi kejadian laka lantas di lokasi kejadian. Namun setelah anggota kami berada di lokasi kejadian, korban yang diperiksa kondisinya oleh anggota ternyata pada tubuh korban terdapat luka menganga diduga bekas tusukan benda tajam pada bagian dada sehingga mengakibatkan korban tewas di tempat kejadian,” kata dia.
Ipda R Simanjuntak menjelaskan, bahwa pada saat korban ditemukan warga hingga menghembuskan nafas terakhirnya diketahui bersama dengan Istrinya.
“Saat jasad korban dilakukan evakuasi oleh petugas kesehatan ke RSUD Puruk Cahu juga didampingi oleh istrinya,” jelas dia.
Saat ini pihak Polsek Tanah Siang dibantu oleh jajaran Satreskrim Polres Mura telah memasang garis polisi di tempat kejadian perkara, dan memeriksa beberapa saksi atas dugaan sementara kasus penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Saat ini yang telah dilakukan pemeriksaan intensif sebagai saksi adalah isteri korban berinisial PA (43), saksi pelapor LN (38) dan ML alias Ecot, dan YT alias Idut (26) yang diduga sementara sebagai pelaku.
Terduga pelaku telah pihaknya amankan di Mapolres Mura.
“Saat ini kasus tersebut masih dilakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait dengan motif dari peristiwa tersebut, dan untuk barang bukti sementara kita amankan satu lembar baju kaos warna putih, satu lembar celana panjang merek Levis warna biru, dan satu buah kumpang [gagang] pisau atau parang warna coklat,” pungkas Ipda R Simanjuntak.
Editor: Aprie