6 Institusi Penyumbang Terbanyak Koruptor di Indonesia

- Jurnalis

Rabu, 19 Juli 2023 - 20:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Gedung KPK. (Ist)

Ilustrasi Gedung KPK. (Ist)

1tulah.com – Kasus korupsi hingga kini masih menjadi masalah serius di Indonesia. Hingga kini koruptor yang ditangkap oleh KPK sampai hari ini sebanyak 1.615 orang. Lalu pihak mana yang paling banyak ditangkap?.

Maraknya kasus korupsi di Indonesia yang terungkap lewat penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan lembaga antirasuah kerap kali menyeret berbagai lembaga dan institusi. Hal ini dibongkar oleh Ketua KPK Firli Bahuri dalam acara seminar yang digelar di Gedung Juang KPK, Jakarta pada Selasa, (18/07/2023) kemarin.

“KPK sudah banyak memberantas korupsi. Jumlah (koruptor) yang ditangkap oleh KPK sampai hari ini sebanyak 1.615 orang. Pihak mana yang paling banyak ditangkap? Ya swasta,” ungkap Firli.

Firli pun membenarkan bahwa banyak pihak swasta yang berhubungan dengan para penyelenggara negara, sehingga kemungkinan besar kerjasama yang dilakukan dalam rangka keberlangsungan pihak swasta tersebut di Indonesia.

“Kenapa paling banyak swasta? Karena pihak swasta ini sering memberikan hadiah atau punya janji kepada penyelenggara negara. Kadang juga jadi sponsor pemilihan di daerah,” lanjut Firli.

Namun, bukan hanya pihak swasta yang bertindak sebagai institusi penyumbang koruptor di Indonesia. Ada beberapa institusi lain yang ikut menjadi penyumbang koruptor terbesar sepanjang sejarah KPK.

Baca Juga :  Adu Gaya Fashion Maia Estianty vs Mulan Jameela: Elegan Klasik Bertemu Glamor Syar'i di Tengah Drama Tak Berujung

Lalu, apa saja pihak yang berperan dalam banyaknya tindak pidana korupsi?

Berdasarkan data yang diungkap KPK, berikut adalah beberapa institusi yang menjadi penyumbang koruptor di Indonesia :

1. Swasta

Seperti yang sudah disebutkan oleh Ketua KPK Firli Bahuri, pihak swasta kerap kali terlibat dalam kasus korupsi karena adanya kerjasama dengan penyelenggara negara

Institusi swasta yang dianggap sebagai institusi independen pun memiliki kebebasan untuk menjalin banyak kerjasama tanpa embel-embel institusi negara.

Hal ini pun yang membuat banyak pihak swasta yang akhirnya “mengkambinghitamkan” para penyelenggara negara dalam kasus korupsi.

2. Pejabat pemerintahan

Pihak institusi kedua yang menjadi penyumbang koruptor terbesar adalah para jajaran pejabat pemerintahan, terlebih lagi pejabat yang berhubungan dengan administrasi, perizinan, hingga pelaksana pelayanan publik.

Pejabat dalam tingkat eselon ini biasanya menjalin kerjasama dengan pihak eksternal pemerintahan sehingga rentan dalam terlibat kasus korupsi di luar kesepakatan secara resmi di pemerintahan.

3. Legislatif

Tak hanya pejabat pemerintahan di tingkat eselon, para legislator pun erat dengan kasus korupsi. Publik mungkin masih ingat dengan kasus korupsi e-KTP yang menyebabkan eks Ketua DPR RI Setya Novanto dijebloskan ke penjara.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Tunaikan Ibadah Umrah, Dapatkan Kesempatan Langka Masuk Kakbah

Hal ini pun membuat kepercayaan publik terhadap para legislator atau pemangku jabatan di legislatif berkurang.

4. Pimpinan tingkat regional

Pihak lain yang juga erat dengan kasus korupsi adalah para pimpinan tingkat regional seperti Gubernur, Bupati, Walikota, hingga perangkatnya. Para pejabat pemerintahan yang sering kali mengutamakan pelayanan publik ini pun harus menjalin kerjasama dengan banyak pihak.

Iming-iming dari pihak eksternal yang sering menjerumuskan para pimpinan regional ini dalam kasus korupsi, suap, hingga gratifikasi.

5. Pejabat hukum

Kasus korupsi yang melibatkan para pejabat hukum seperti hakim, pengacara, dan jaksa pun membuat institusi dunia hukum menjadi salah satu penyumbang koruptor terbanyak.

Terbaru, kasus suap hakim MA pun menambah daftar panjang pejabat hukum yang terlibat kasus korupsi.

6. Polisi

Meskipun kerap kali dilibatkan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi, namun hal ini tidak menjamin lembaga kepolisian lepas dari kasus kasus korupsi yang dilakukan oleh para oknum polisi.

Dari data yang diungkap KPK, sejak tahun 2004 hingga 2023 ini setidaknya ada lima orang polisi yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi. (suara.com)

Berita Terkait

Jembatan Perbatasan Nepal–China Hancur diterjang Banjir, 8 Orang Dilaporkan Tewas
BMKG Berikan Peringatan: Hujan Lebat Terjang Jawa dan Wilayah Lainnya Hingga 9 Juli 2025
Peringatan dari Washington: Trump Berlakukan Tarif 32% untuk Produk Indonesia Mulai 1 Agustus 2025
Notifikasi dan Hilangnya Fokus Manusia di Era Digital: Sebuah Renungan!
Kontroversi Tony Blair Institute dan Pembangunan IKN: Turut Sponsori Penggusuran Warga Palestina di Gaza
Komplotan Pembunuh Notaris Bekasi Berhasil Diringkus Setelah Buron ke Solo
Menkeu Beri Penjelasan Terkait Ancaman Tarif 10% Trump untuk BRICS
Indonesia Sumbang 10 Ribu Ton Beras untuk Warga Palestina
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 21:43 WIB

Jembatan Perbatasan Nepal–China Hancur diterjang Banjir, 8 Orang Dilaporkan Tewas

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:40 WIB

BMKG Berikan Peringatan: Hujan Lebat Terjang Jawa dan Wilayah Lainnya Hingga 9 Juli 2025

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:15 WIB

Peringatan dari Washington: Trump Berlakukan Tarif 32% untuk Produk Indonesia Mulai 1 Agustus 2025

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:02 WIB

Notifikasi dan Hilangnya Fokus Manusia di Era Digital: Sebuah Renungan!

Selasa, 8 Juli 2025 - 06:08 WIB

Kontroversi Tony Blair Institute dan Pembangunan IKN: Turut Sponsori Penggusuran Warga Palestina di Gaza

Senin, 7 Juli 2025 - 20:17 WIB

Komplotan Pembunuh Notaris Bekasi Berhasil Diringkus Setelah Buron ke Solo

Senin, 7 Juli 2025 - 19:15 WIB

Menkeu Beri Penjelasan Terkait Ancaman Tarif 10% Trump untuk BRICS

Senin, 7 Juli 2025 - 19:13 WIB

Indonesia Sumbang 10 Ribu Ton Beras untuk Warga Palestina

Berita Terbaru

Olahraga

Lionel Messi Diincar Dua Klub Liga Arab Saudi Musim Depan

Selasa, 8 Jul 2025 - 16:20 WIB

Presiden Donald Trump

Internasional

Tak Mau Nego, Trump Tetap Naikkan Tarif Impor Indonesia 32 Persen

Selasa, 8 Jul 2025 - 16:18 WIB