Usai Manggung di Malaysia, Grup Band Radja Mendapat Ancaman Mau Dibunuh

- Jurnalis

Senin, 13 Maret 2023 - 19:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Grup Band Radja Diancam Dibunuh Usai Manggung di Malaysia: Kita Disekap dan Diperlakukan Biadab (YouTube KH Infotainment)

Grup Band Radja Diancam Dibunuh Usai Manggung di Malaysia: Kita Disekap dan Diperlakukan Biadab (YouTube KH Infotainment)

1tulah.com – Grup Band Radja mendapat ancaman saat menggelar konser di di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023).

Mereka menerima perlakuan biadab di Malaysia. Mereka disekap, diintimidasi bahkan menerima ancaman kematian.

Vokalis Radja, Ian Kasela mewakili rekan-rekannya mengatakan peristiwa mengerikan itu itu terjadi setelah mereka selesai manggung di Johor, Malaysia pada Sabtu (11/3/2023) pukul 21.00 waktu setempat.

“Ada hal yang membuat kami sangat kecewa terhadap EO dari tourism Johor karena bukannya terima kasih yang kami dapat setelah acara sukses, tapi malah cacian dan makian yang biadab,” ujar Ian Kasela seperti dikutip Selebtek.suara.com dari kanal YouTube KH Infotainment, Senin (13/3/2023).

“Bahkan kami sampai diancaman mau dibunuh jika Radja datang lagi ke Johor, Malaysia, mati!” sambungnya.

Tak hanya itu, lanjut Ian, para personel Radja bahkan sempat disekap di sebuah ruangan, terkunci dengan beberapa bodyguard dan diintimidasi.

Menurut Ian Kasela, mereka tidak bisa berbuat apa-apa ketika diperlakukan secara biadab oleh para bodyguard tersebut. Namun ia tidak menjelaskan kejadian apa yang mereka alami saat itu.

Baca Juga :  Panas Dapur Artis: Konflik Bisnis Kuliner Kembali Mencuat, dari Bebek Carok hingga Sengketa Merek

“Kita ditekan, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam ruang yang sempit, diisi dengan bodyguard-nya dia yang banyak. Dua orang memperlakukan kami dengan sangat biadab, gila itu,” beber Ian Kasela.

Ian Kasela menyayangkan sikap pihak panitia yang justru lepas tangan atas kejadian yang mereka alami di sana.

“Pihak Tourism Johor tidak mengambil tindakan, bahkan lepas tangan. Jadi dianggap ini urusan event organizer, padahal ini acara Tourism Johor,” jelasnya.

Setelah berhasil keluar dari ruangan tersebut, para personel Radja kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi di Johor.

“Akhirnya kami dengan rasa ketakutan yang luar biasa, kami buat laporan berdasarkan arahan dari teman di Kuala Lumpur. Diarahkan untuk buat laporan polisi di Johor, di lokasi kejadian,” ungkap Ian Kasela.

“Pukul 5 pagi kita laporan. Kita packing di hotel langsung balik. Kita gak mau nginap lagi karena takut,” lanjutnya.

Pihak kepolisian menerima laporan Radja. Namun menurut Ia Kasela mereka tidak menunggu kelanjutan laporan dan memutuskan kembali pulang ke Tanah Air.

Baca Juga :  Saweran Rp150 Juta Berujung Desakan Maaf, Nathalie Holscher Geram Bupati Sidrap Ikut Campur

“Sampai detik ini kita bicara, kita belum tidur sama sekali. Kondisi sangat lelah akibat perlakuan dari orang Johor,” beber Ian Kasela.

Akibat kejadian mengerikan itu, para personel Radja mengaku trauma tampil lagi di Malaysia. Bahkan saat dimintai foto pun mereka merasa ketakutan.

“Udah trauma lah. Ketika kita balik ke Kuala Lumpur, peminat kita di sana banyak dan meminta maaf tapi mohon maaf yang ada kita lihat mereka kita langsung takut, parno, mental kita terganggu,” terang Ian Kasela.

“Di bandara pun kita takut, sumpah,” jelasnya.

Radja berharap tidak akan lagi kejadian serupa menimpa mereka dan artis lain. Menurut Ian Kasela pemerintah Indonesia harus mengambil sikap tegas atas penindasan yang diterima warganya.

“Semoga tidak terjadi lagi terhadap Radja dan teman-teman yang lain. Tapi kalau tidak dilakukan tindakan apa-apa saya yakin pasti akan terjadi lagi semacam penindasan,” tandasnya.

(suara.com)

Berita Terkait

Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Palestina: Syaratnya Bukan Permanen dan Tolak Konsep Ala Trump
Pemkab Barito Selatan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir, Kerahkan Bantuan untuk Warga
Dokter Tompi Tegas Tolak Infus Whitening: Bongkar Risiko dan Legalitas BPOM!
Babak Baru Kasus Suap Vonis Lepas CPO: Kejagung Periksa 12 Saksi, Jurnalis JAKTV Turut Dimintai Keterangan!
Paus Fransiskus Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup Sang Pemimpin Katolik yang Sederhana dan Dicintai
Istana Buka Suara Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Minta Publik Lihat Sisi Prestasi Beliau!
Indonesia-Malaysia Jajaki Kerjasama Pengembangan Kurikulum Pendidikan Keagamaan
R.A. Kartini: Cahaya Aktualisasi Diri di Balik Tirai Keterbatasan
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 15:52 WIB

Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Palestina: Syaratnya Bukan Permanen dan Tolak Konsep Ala Trump

Selasa, 22 April 2025 - 08:27 WIB

Pemkab Barito Selatan Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir, Kerahkan Bantuan untuk Warga

Selasa, 22 April 2025 - 06:55 WIB

Dokter Tompi Tegas Tolak Infus Whitening: Bongkar Risiko dan Legalitas BPOM!

Selasa, 22 April 2025 - 06:41 WIB

Babak Baru Kasus Suap Vonis Lepas CPO: Kejagung Periksa 12 Saksi, Jurnalis JAKTV Turut Dimintai Keterangan!

Senin, 21 April 2025 - 18:02 WIB

Paus Fransiskus Meninggal Dunia: Perjalanan Hidup Sang Pemimpin Katolik yang Sederhana dan Dicintai

Senin, 21 April 2025 - 17:47 WIB

Istana Buka Suara Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Minta Publik Lihat Sisi Prestasi Beliau!

Senin, 21 April 2025 - 17:47 WIB

Indonesia-Malaysia Jajaki Kerjasama Pengembangan Kurikulum Pendidikan Keagamaan

Senin, 21 April 2025 - 11:18 WIB

R.A. Kartini: Cahaya Aktualisasi Diri di Balik Tirai Keterbatasan

Berita Terbaru

Pemkab Murung Raya komitmen terkait penurunan angka stunting di wilayah itu

Daerah

Pemkab Mura Komitmen Percepatan Penurunan Angka Stunting

Selasa, 22 Apr 2025 - 17:23 WIB