Panglima TNI Bantah Pilot Susi Air Disandera KST Papua : Sudah Terdeteksi

- Jurnalis

Rabu, 8 Februari 2023 - 20:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan penjelasan usai mengikuti rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Sumber foto : suara.com

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan penjelasan usai mengikuti rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Sumber foto : suara.com

1TULAH.COM – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, keberadaan pilot maskapai Susi Air, Philips Marthen yang hilang usai mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan belum ditemukan.

Meski begitu, ia menyebut aparat keamanan sudah mendeteksi lokasi pilot tersebut.

“Belum (ditemukan), tapi sudah terdeteksi,” kata Yudo kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Yudo memastikan, pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru itu menjadi prioritas personel TNI-Polri.

Dengan begitu, keberadaan Philips bisa segera ditemukan.

“Sudah kita evakuasi 15, prioritasnya sekarang ini untuk mencari pilotnya,” katanya.

Bantah Pilot Disandera

Sebelumnya Yudo membantah pilot Susi Air telah disandera oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

Dia mengklaim pilot tersebut bukan disandera melainkan menyelamatkan diri.

“Nggak ada penyanderaan. Nggak ada penyanderaan, dia kan ini menyelamatkan diri,” kata Yudo kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta pagi tadi.

Yudo ketika itu juga mengaku belum menerima informasi terkait adanya penyanderaan.

Baca Juga :  Upah Minimum Naik 6,5%, KSPSI: Prabowo Peduli Buruh

Namun dia memastikan akan berupaya mengevakuasi pilot dan para penumpang.

“Saya belum ada informasi kalau yang dibawa itu. Nanti akan kita usahakan bisa evakuasi hari ini,” kata dia.

OPM Sebut Panglima Sebar Hoaks

Terpisah, juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom balik membantah pernyataan Yudo.

Sekaligus menegaskan pilot Susi Air tersebut telah disandera dan menuding Yudo telah menyebarkan hoaks.

“Itu Panglima TNI kah, Kapolri kah, Pangdam kah, Kapolda kah mereka tipu-tipu itu, itu namanya tukang hoaks,” ujar Sebby.

Menurut klaim Sebby, kekinian pilot Susi Air tersebut bersama anggota TPNPB OPM tengah dalam perjalanan menuju markas.

Dia sesumbar akan menunjukan bukti video apabila pilot Susi Air tersebut telah tiba.

“Foto dan video nanti dikirim, bukan melarikan diri,” ujarnya.

Ancaman Eksekusi Pilot

TPNPB-OPM sempat mengklaim telah menyandera pilot Susi Air atas nama Kapten Philips Max Marthin dari Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa (7/2/2023).

Mereka mengancam akan mengeksekusi pilot asal Selandia Baru tersebut apabila negosiasi dengan pemerintah gagal dilakukan.

Baca Juga :  Liburan Akhir Tahun Makin Terjangkau, Harga Tiket Pesawat Diskon 10%

“(Pilot) masih hidup dan dia akan buat negoisasi dengan Jakarta, jika Jakarta kepala batu, maka pilot akan dieksekusi,” kata juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom saat dikonfirmasi, Selasa.

Sebby menyebut penyanderaan dilakukan oleh kelompok TPNPB OPM Ndugama-Derakma pimpinan Egianus Kogeya.

Selain menyandera pilot, Sebby juga mengklaim pihaknya turut membakar pesawat Susi Air berjenis Pilatus Porter.

Sedangkan para penumpang, kata Sebby, dalam kondisi selamat dan tidak menjadi target sandera.

Namun, tidak menutup kemungkinan kata dia akan ikut disandera apabila ada yang berasal dari luar Papua.

“Tapi jika penumpangnya orang imigran Indonesia, maka akan dijadikan sandera,” terangnya.

Sebby mengungkap peristiwa penyanderaan ini merupakan yang kedua kali.

Setelah sebelumnya juga diklaim terjadi pada 1996 lalu.

“Pertama penyelenggaraan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma,” pungkasnya. (Nova Eliza Putri)

Artikel ini pertama kali tayang di suara.com, dengan judul Update! Panglima TNI Ungkap Keberadaan Pilot Susi Air Sudah Terdeteksi

Berita Terkait

Gus Miftah Minta Maaf Usai Hina Penjual Es Teh, Kena Semprot Mayor Teddy
Akses Pendidikan Agama bagi Disabilitas Tuli di Indonesia: Tantangan dan Solusi
‘Bantuan Wapres Gibran’ Jadi Kontroversi: Harusnya Paham Bansos itu Bukan untuk Branding!
Opsen Pajak Ancam Daya Beli Mobil Baru, Gaikindo Khawatir
Siti Nafsiah: Perpustakaan, Kunci Tingkatkan Literasi Anak Kalteng
Rumah Mewah Hasil Gratifikasi Milik Rafael Alun Dilelang KPK, Harga Mulai Rp 19 Miliar
Siap Jadi Orang Tua? Ini Strategi Jitu Mengelola Keuangan Keluarga Baru
Harga Emas Antam Terus Menguat, Sentuh Rp1.514.000 per Gram Hari Ini
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 08:27 WIB

Gus Miftah Minta Maaf Usai Hina Penjual Es Teh, Kena Semprot Mayor Teddy

Rabu, 4 Desember 2024 - 07:47 WIB

Akses Pendidikan Agama bagi Disabilitas Tuli di Indonesia: Tantangan dan Solusi

Selasa, 3 Desember 2024 - 20:16 WIB

‘Bantuan Wapres Gibran’ Jadi Kontroversi: Harusnya Paham Bansos itu Bukan untuk Branding!

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:55 WIB

Opsen Pajak Ancam Daya Beli Mobil Baru, Gaikindo Khawatir

Selasa, 3 Desember 2024 - 18:23 WIB

Siti Nafsiah: Perpustakaan, Kunci Tingkatkan Literasi Anak Kalteng

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:47 WIB

Rumah Mewah Hasil Gratifikasi Milik Rafael Alun Dilelang KPK, Harga Mulai Rp 19 Miliar

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:38 WIB

Siap Jadi Orang Tua? Ini Strategi Jitu Mengelola Keuangan Keluarga Baru

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:30 WIB

Harga Emas Antam Terus Menguat, Sentuh Rp1.514.000 per Gram Hari Ini

Berita Terbaru