1tulah.com, PALANGKA RAYA-Antisipasi banjir yang terjadi di wilayah Kalteng, setiap musim penghujan hendaknya dilakukan jauh-jauh hari. Caranya dengan membuat program jangka panjang, penanganan banjir.
Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Sengkon mengatakan dalam rangka untuk meminimalisasi terjadinya bencana alam di Kalteng ini, program penanganan jangka panjang perlu dimaksimalkan.
Sengkon mengatakan, wilayah Kalteng sendiri sangat rawan terjadi bencana alam terutama banjir, seperti kejadian dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga hal itu perlu diatasi dengan melihat faktor penyebab selain karena intensitas hujan tinggi.
“Pada dasarnya memang banjir ini kerap terjadi karena diakibatkan intensitas hujan tinggi, tapi tidak mesti itu penyebabnya, pasti ada faktor lain seperti berkurangnya daerah resapan air, pendangkalan sungai dan lain-lain,” kata Sengkon kepada 1tulah.com, Senin (5/12/2022).
Ia menuturkan, program penanganan bencana jangka panjang yang perlu dimaksimal yaitu reboisasi atau reklamasi hutan gundul yang notabene sebagai tempat resapan air dan juga pengerukan daerah aliran sungai (DAS) yang mengalami pendangkalan.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga perlu memikirkan solusi lain agar bencana seperti banjir ini tidak selalu terjadi di Kalteng, misalnya dengan membangun bendungan, serta melakukan penataan ruang berkelanjutan, maupun mengajak semua pihak untuk menjaga lingkungan.
“Terutama bagi para pengusaha khususnya pertambangan maupun perkebunan, ini perlu ditekankan agar mereka taat untuk melaksanakan program reboisasi bekas lahan beroperasi, jangan sampai diabaikan hal itu sebab dampaknya sangat besar dan bisa mengakibatkan bencana,” ujarnya. (Ingkit)
.