1TULAH.COM, Muara Teweh -Menekan inflasi Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melakukan berbagai hal. Salah satunya dengan membagikan pakan ikan gratis kepada pembudidaya.
Namun tanpa disadari, niat tulus Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Distankanak) justru mendapat protes.
Kenapa? pakan ikan merek LP3 yang dibagikan kepada 300 orang itu, dituding banyak tak tepat sasaran. Diberikan kepada mereka yang tidak memiliki tempat budidaya ikan seperti kolam dan keramba.
“Kalau begini jadi kecemburuan. Masa yang dapat justru mereka yang tidak memiliki kolam dan keramba. Saya dan teman ada menemukan ini. Contohnya di kelompok kami sendiri dan di daerah Lanjas juga begitu,” kata Bismarahim, salah satu pembudidaya ikan, menuturkan kepada 1tulah.com, Minggu (13/11/2022).
Karena mereka tidak memiliki kolam dan keramba, lanjut Bismarahim, pakan yang didapat gratis itu, lalu dijual kepada pembudidaya lain.
“Teman saya ada yang beli dari mereka yang mendapat bantuan pakan gratis dari pemerintah. Terus terang saya tidak menyalahkan siapa-siapa, tapi tolong jika memberikan bantuan, hendaknya di survei dan ditanya lagi kepada masing-masing kelompok.
“Apa mereka memiliki kolam atau keramba, jadi biar tepat sasaran dan tepat guna. Inikan aneh, mereka tak memiliki kolam dan keramba tapi justru dapat bantuan pakan. Sedang kami yang benar-benar memiliki kolam ikan justru tidak dapat,” ungkapnya, sembari mengatakan, akan menyurati sejumlah dinas terkait atas penyaluran pakan LP3 ini.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Perikanan Barito Utara, Ir Sugeng, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan, H. Fakhrudin Mulyani, mengatakan, para penerima bantuan pakan ikan berdasarkan dari data aplikasi, data yang diambil dari data kusuka (kelompok usaha).
Data itu dari sudah tersistem dari pusat. dri data-data itulah diambil orang-orang yang dapat kartu dan terdaftar. Didalamnya ada kelompok tangkap, pengolah, dan pembudidaya.
“Itu data di tahun 2019 yang diambil untuk digunakan di tahun 2022. Di data itu ternyata tidak semua mereka masih aktif. Memang awalnya semua di data berdasarkan perikanan. Dengan adanya covid-19 ditambah inflasi banyak yang berhenti. malh insfrastruktur seperti keramba dijual,” kata Fakhrudin, ditemui di kantornya, Rabu (16/11/2022).
Jadi mereka yang dapat bantuan ini, sudah di data oleh dinas Perikanan. Selain itu pendataan juga dilakukan dan dipercayakan kepada PPL.
“Jadi kami ada dua PPL yang juga ikut melakukan verifikasi dan pendataan siapa-siap yang berhak menerima bantuan pakan. kalau ada satu dua yang dapt bantuan padahal tak memiliki kolam atau keramba, bisa dimaklumi. Kedepan akan kita perketak verifikasinya,” tegas Fakhrudin.
Ia juga mengatakan, saudara Bismarahim tidak menerima bantaun pakan, karena ia belim terdaftar di data kusuka. “Bersangkutan baru-baru ini saja membudidaya ikan, jadi bellum terdaftar di data kusuka yang kita ambil data tahun 2019. tapi tidak mengapa, karena tahun depan akan ada lagi bantuan serupa,” tutupnya.
Fkhrudin menambahkan, bahwa bantuan pakan ikan ini diberikan kepada 300 lebih pembudidaya ikan. Mereka uyang menrima tersebar di 9 Kecamatan. Masing-masing pembudidaya mendapatkan bantun pakan ikan sebanyak 3 sak Lp3. (*)