1tulah.com, PALANGKA RAYA-Sebagian besar wilayah Kalteng dikelilingi oleh perairan. Sejak dahulu perekonomian nenek moyang suku Dayak, sangat tergantung dengan sungai, baik untuk keperluan bercocok tanam, maupun menangkap ikan.
Keberadaan sungai yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat ini, harus terus dijaga keberlangsungannya. Terutama dari berbagai bentuk eksploitasi hasil sungai maupun pengrusakan daerah resapan air.
Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Natalia mengajak masyarakat agar dapat senantiasa menjaga kelestarian ekositem di daerah aliran sungai (DAS).
Natalia mengatakan dengan menjaga kelestarian ekosistem yang ada di DAS hal itu tentu akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan hidup biota sungai yang tentunya juga bermanfaat bagi masyarakat.
“Melestarikan ekosistem sungai ini menjadi tugas kita bersama, jangan sampai melakukan hal-hal yang dapat merusak ekosistem itu, karena jika rusak kita juga tidak bisa menikmatinya,” kata Natalia, ST kepada 1tulah.com, Sabtu (12/11/2022).
Diungkapkannya, banyak hal yang dapat merusak ekosistem sungai, di antaranya seperti menangkap ikan dengan cara menyentrum, menggunakan obat atau toba, membuang sampah sembarangan disungai, serta menangkap ikan secara berlebihan.
Disebutkan Natalia, aktivitas seperti itu sebisa mungkin dihindari, agar ekosistem sungai bisa terus lestari. Dibandingkan berbuat hal yang dapat merusak keberlangsungan ekosistem sungai lebih baik melakukan hal positif, seperti menabur benih ikan.
“Jika melakukan aktivitas ilegal di sungai, itu akan merusak ekositemnya. Untuk menangkap ikan lebih baik menggunakan cara yang ramah lingkungan agar tidak merusak. Selain itu agar ekosistem di sungai tetap lestari ada baiknya bersama-sama menabur benih ikan,” tandasanya. (Ingkit)