1tulah.com, BUNTOK– Unit Pelaksana Tehnik Daerah (UPTD) Puskesmas Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, melaksanakan program pemerintah daerah (Pemda) setempat, terkait kesehatan bagi masyarakat menengah kebawah yang disebut Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) secara gratis.
Program ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun Puskesmas Buntok terkendala anggaran tidak memadai, karena program dilaksanakan dari APBD.
Hal ini dikatakan oleh Kepala UPTD Puskesmas Buntok, dr. Zulfantri kepada wartawan saat ditemui dikantornya, pada Rabu (17/2/2021).
Kepala UPTD Puskesmas Buntok, dr. Zulfantri, dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/2/2021) mengatkan, program ini sebenarnya ada di dalam Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) yang khusus temuan-temuan yang termasuk di dalam program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas itu sendiri.
“Kita dalam menilai pasien-pasein yang akan kita rawat, itu bersifat bukan kegawat daruratan atau juga bukan untuk kasus yang harus dirawat di Rumas Sakit (RS), atau bukan untuk kondisi yang memerlukan tindakan khusus,” ucapnya.
Lanjutnya, akan tetapi kondisi yang memerlukan perawatan khusus, perawatan khusus itu diperlukan untuk penyakit yang tidak mungking bisa disembuhkan dalam waktu singkat, seperti penyakit diabetes, stroke, giji buruk dan hypertensi serta masih bayak lagi penyakit menahun lainnya.
“Merawatnya yang butuh waktu lama, maka dari itu para pasien ini kami masukan ke dalam program pasien Perkesmas,” katanya.
Diterangkannya lagi, mekanisme sebenarnya sudah terjadwal, dan kita juga sudah menyampaikan kepada, camat, lurah dan seluruh Kepala Desa (Kades) yang ada di Kota Buntok ini.
“Di Desa Pamait sendiri yang termasuk dalam program ini berjumlah 23 orang dan tiga diantaranya mengalami ganguan jiwa dan sisanya mengalami penyakit menahun. Untuk minggu selanjutnya kemungkinan kami akan menyambangi dari Kelurahan Hilir Sper atau Kelurahan lainnya yang sudah menggirimkan datanya kepada kami,” bebenya.
Lanjut Zulfantri, logika kita pada saat melakukan perawatan, itu tidak hanya kita saja, jadi peran kita disini untuk memandirikan keluarga pasien bagaimana caranya merawat sipasien yang lagi sakit ini, karena sipasein ini menderita sakit menahun, Kenapa demikian kita lakukan, karena kita keterbatasan waktu dan dana.
“Dan pada akhirnya keluarga ini mampu kita ajari sehingga bisa melakukan perawatan terhadap keluarganya yang lagi sakit ini yang memang perlu perawatan khusus ini,” kata Zulfantri.
Lagi tandasnya, dari program yang kita ajarkan ke keluarga pasien ini yang baru berhasil dan berjalan baru tiga. Karena pasien yang masuk program Perkesmas ini memerlukan rawatan jangka panjang oleh karena itu keluarganya harus dilibatkan. (Ali)