1TULAH.COM, Amuntai – Sejumlah wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, (Kalsel) dilanda banjir akibat luapan 3 sungai yang terus menerus menggenangi pemukiman.
Debit air juga merendam hingga jalan raya, baik jalan desa maupun jalan nasional, pada Ahad, 29 Desember 2024.
Kondisi ini diperparah oleh aliran Sungai Tabalong dan Sungai Kali Balangan, yang bertemu di Sungai Nagara, sehingga diperkirakan ketiganya berada pada titik temu di wilayah Kabupaten HSU.
Sementara, debit air yang tinggi membuat Sungai Nagara tidak mampu menampung air kiriman, dari Sungai Tabalong dan Kali Balangan, sehingga menyebabkan air meluap ke kawasan sekitarnya.
Dalam 4 hari terakhir, kondisi banjir sudah merendam sejumlah pemukiman dan jalan raya, yang mengakibatkan terganggunya aktivitas warga.
Dari pantauan 1tulah.com di lapangan, Ahad pagi hingga siang ini, sementara debit air masih bertahan, tidak naik maupun berkurang, namun hal ini tetap saja mengganggu aktivitas dari warga di Kabupaten HSU.
Dari musibah luapan air ini, sebagian warga di beberapa desa terpaksa mengungsi ke tempat kerabat, sementara sebagian lainnya tetap bertahan, dengan membuat panggung di dalam rumah, salah satunya di Kelurahan Sungai Malang RT 2.
Di sejumlah kecamatan yang terkena dampak banjir, di antaranya, yakni Kecamatan Banjang, Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, Babirik, Sungai Pandan, Sungai Tabukan, dengan total 21 desa terdampak banjir.
Dari luapan air sungai Kali Balangan, jalan yang terendam seperti di Desa Kaludan dan beberapa titik menuju Kecamatan Banjang, Jalan Abdul Aziz dan seputar Pasar Amuntai.
Di mana dari luapan Sungai Tabalong, jalan desa di Pakapuran dan Panangkalaan juga terendam termasuk di pusat kota di Jalan Kuripan Kelurahan Murung Sari, Kecamatan Amuntai Tengah.
Luapan Sungai Nagara juga menggenangi sejumlah jalan, di antaranya, Jalan Lambung Mangkurat Desa Palampitan menuju ke Sungai Pandan. Jika debit air sungai tidak mengalami penurunan kemungkinan akan semakin banyak jalan yang terendam.
Jalan Kuripan yang berada di depan kantor KPU, saat ini juga mulai terendam, pengguna jalan harus ekstra hati hati saat melintas. Air tersebut mengalir menuju ke lapangan pahlawan Amuntai dan merambah ke area perkantoran.
Menurut Kepala BPBD HSU, Syamrani, menyampaikan bahwa luapan air yang menggenangi jalan memang sudah merambah di beberapa titik di HSU. Sebagian besar mengalir dengan arus yang cukup deras, warga diminta untuk tidak bermain di dekat saluran air, Minggu, 29 Desember 2024.
Ia menambahkan, pihaknya juga juga sudah menyerahkan sejumlah bantuan ke warga yang terdampak banjir. Penyerahan diberikan kepada warga terdampak dengan kondisi paling parah, yang aksesnya jauh dari perkotaan.
“Pemerintah daerah bersama BPBD setempat telah menurunkan tim evakuasi dan bantuan logistik. Kami mengimbau warga tetap waspada dan segera melapor jika membutuhkan bantuan,” ucap Kepala BPBD HSU.
Banjir ini juga menyebabkan akses jalan penghubung antar kecamatan terganggu, memaksa kendaraan roda 2 dan 4 berhenti beroperasi. Hingga kini, upaya penanggulangan terus dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana.
Penulis: Windi Hidayat
Editor: Aprie