1TULAH.COM, Muara Teweh – Anggota DPRD Barito Utara, H Tajeri mengatakan, harga elpiji bersubsidi atau gas melon 3 kg memang sudah lama tidak wajar.
Namun kata politisi Partai Gerindra ini, masalah lama ini terus dibiarkan.
“Ini masalah yang sudah lama terjadi di Barito Utara. Harga elpiji bersubsidi semua tidak wajar, tapi dibiarkan Dinas dan instansi terkait. Seharusnya Pemerintah daerah dalam hal ini Disperindagsar bertindak cepat.Faktanya tidak ada, terbukti harga elpijiย tidak beraturan dan membingungkan semua masyarakat,” kata tajeri kepada wartawan, saat diminta tanggapannya terkait langka dan melambungnya harga elpiji, Rabu 8 Januari 2023, siang.
Dikatakannya lagi, daerah lain seperti Banjarmasin, harga elpiji 3 Kg berkisar antara Rp22.000 sampai Rp23.000 per tabung.
“Apa bedanya antara Banjarmasin dengan Barito Utara, karena semua disubsidi pemerintah. Jadi ada apa sebenarnya dengan elpiji di Barito Utara,” katanya.
Ditanya lagi mengenai banyak pangkalan fiktif di Barito Utara, ketua komisi III ini justru kaget.
“Masa Iya, ada apa, apa pekerjaan Disperindagsar selama ini. Kalau fiktif laporkan ke pihak berwajib. Ini pidana, karena elpiji 3 Kg subsidi pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu, pantauan di media sosial, warga Barito Utara ramai-ramai memposting himbauan terkait penggunaan HET elpiji bersubsidi, dan sangksi hukum jika ada penyelewenagan. Himbauan ini bergambar gubernur dan wakil gubernur. Dalam himbauan yang ramai di posting warga itu, tertulis pula, nomor kontak telpon untuk layanan pelaporan jika menemui penympangan penjualna dan penyaluran elpiji bersubsidi.(Deni Hariadi)