1ttulah.com, Puruk Cahu – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Murung Raya memperingati HUT DWP Ke-23 tahun, yang berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Tira Tangka Balang, Senin (12/12/2022).
Tema yang diangkat pada acara tersebut yaitu “membangun perempuan cerdas untuk memperkuat ketahanan keluarga di era digital”
Bupati Mura Perdie M Yoseph melalui Wakil Bupati Rejikinoor menyampaikan, bahwa pemerintah pada masa-masa mendatang yang nampaknya tidak mudah khususnya dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Murung Raya yang tangguh sejahtera dan mandiri.
Sebab itu, kata dia, tanggung jawab antara Pemerintah dan DWP untuk dapat mewujudkan dengan cara tanggap dan respon terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi saat ini maupun yang akan datang.begitu juga beberapa hal terkait dengan peran DWP Kabupaten Murung Raya harus tetap menjaga kodratnya sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya di rumah.
“DWP Harus Tetap Berkualitas dan pandai membagi waktu untuk keluarga dan organisasi dan DWP juga harus solid baik di keluarga maupun di organisasi. Jika itu dipenuhi kami yakin dan percaya bahwa DWP telah mampu mengemban tugasnya baik sebagai stri maupun sebagai penolong bagi suami demi pembangunan Negeri tercinta,” bebernya.
Dalam kesempatanya Penasehat DWP Murung Raya Lynda Kristiane Perdie, mengatakan bahwa perempuan yang cerdas adalah wanita mau mengupgrade dirinya belajar terutama di era digital seperti sekarang.
Lynda kristiane Perdie yang juga merupakan Kepala Dinas P3ADalduk KB Murung Raya juga mengatakan di hadapan seluruh anggota DWP bahwa saat ini pihaknya sedang menghadapi kasus stunting, oleh karenanya menurutnya penting ibu-ibu mempelajari bagaimana tentang kesehatan dan mengindari stunting pada anak.
“Untuk menghindari dan menekan angka stunting di Murung Raya kita bisa dengan melarang anak kita melakukan pernikahan dini, karena pernikahan dini bisa menyebabkan anak lahir tidak sehat atau stunting,” jelas Lynda Kristiane Perdie
Istri orang nomor satu di Mura tersebut juga menambahkan akibat pernikahan dini yaitu sangat berdampak secara sosial, ketidaksiapan membangun hubungan rumah tangga, terjadinya perceraian serta hidup serba kekurangan termasuk juga belum dewasanya berpikir dan dampak terhadap kesehatan reproduksi. (*)