1tulah.com – Surat An Nasr terdiri dari tiga ayat. Surat ini adalah surat ke 110 dalam Al Qur’an. An Nasr sendiri berarti pertolongan, karena surat ini berisi tentang pertolongan Allah.
Surat An Nasr diturunkan di Kota Madinah. Meski begitu surat ini bukan termasuk Surat Madaniyah.
Menurut laman umma.id, penggolongan Surat Makkiyah dan Madaniyah bukan berdasarkan tempat turunnya surat tersebut. Namun berdasarkan waktu turunnya.
Sebagaimana kita tahu, Nabi Muhammad beserta pengikutnya pernah melakukan hijrah dari Kota Makkah ke Kota Madinah. Nah, periode hijrah tersebutlah yang menjadi patokan untuk menentukan sebuah surat masuk dalam kategori Surat Makkiyah atau Madaniyah.
Berikut isi Surat An Nasr beserta artinya.
1. Idza jaa’a nashrullaahi wal-fat-h
Artinya: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Wa ra’aitan-naasa yadkhuluna fii diinillaahi afwaajaa
Artinya: dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
3. Fa sabbih bihamdi rabbika wastagfir-h, innahuu kaana tawwaabaa
Artinya: maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat.
Makna Surat An Nasr
Sesuai artinya An Nasr adalah pertolongan, maka surat ini berbicara tentang pertolongan. Namun pertolongan siapa dan dalam konteks apa? Laman abusyuja.com menulis, pertolongan yang dimaksud dalam Surat An Nasr terkait dengan janji Allah yang akan menolong umat Islam, sehingga Agama ini akan mendapatkan kemenangan.
Sementara laman wikipedia.org memerinci makna tentang maksud kemenangan tersebut. Menurut laman itu, kemenangan yang dimaksud adalah kemenangan yang diperoleh Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya.
Asbabun Nuzul Surat An Nasr
Namun jika kita menilik pada Asbabun Nuzul, sebab musabab turunnya surat tersebut, terkait dengan kabar ajal Nabi Muhammad yang telah dekat. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan, bahwa setelah Allah menurunkan surat An Nasr, Nabi Muhammad memanggil putrinya, Fatimah. Ia lalu menangis karena Nabi mengatakan bahwa ajalnya suda dekat. Peristiwa ini terekam dalam sebuah hadist,
“Jangan menangis, karena sesungguhnya engkau adalah keluargaku yang paling awal menyusulku.” (HR. Ad Darimi dan Thabrani; hasan)
Sementara Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadist lain yang juga dari Ibnu Abbas,
“Bahwa Umar bin Khattab menyertakan beliau dalam majelis para pahlawan perang Badar. Sebagian pahlawan Badar, Ibnu Abbas keberatan dimasukkan dalam majelis itu.
Lalu Umar pun menguji mereka semua. “Apa pendapat kalian mengenai firman Allah idza ja’a nashrullahi wal fath dalam surat An Nasr?”
“Allah memerintahkan kita untuk bertahmid dan beristighfar kepada-Nya jika Dia menolong dan memberi kemenangan,” jawab salah seorang dari mereka. Yang lain diam, tidak ada jawaban berbeda.
“Apakah demikian pendapatmu wahai Ibnu Abbas?”
“Tidak wahai Amirul Mukminin. Idza ja’a nashrullahi wal fath merupakan isyarat ajal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang Allah beritahukan kepada beliau. Datangnya kemenangan dan fathu Makkah merupakan tanda ajal beliau.”
“Aku tidak mengetahui tafsir surat An Nasr ini melainkan apa yang kamu katakan,” pungkas Umar”
Demikian Surat An Nasr dan makna yang terkandung. Semoga menambah wawasan dan kita semakin istiqomah dalam menjalani hidup sebagai muslim. (sumber : suara.com)