1tulah.com,MUARA TEWEH– Warga Kota Muara Teweh terusik di malam hari, Selasa(23/6) malam, sekira pukul 21.20 WIB. Suara sirine mobil Ambulan meraung-raung, melintasi jalan protokol dan di kawal ketat mobil patwal kepolisian. Lantaran suara ini, warga kota Iya Mulik Bengkang Turan, geger, dan ramai curhat di media sosial, bahkan di percakapan group what App.
“Saya kaget dan gemetar mendengar suara sinire ambulan malam-malam. ada apa yah,” kata akun facebook bernama Desy Dhea.
Redaksi 1tulah.com pun mendapat pesan singkat dari pembaca setia, terkait bunyi sirine mobil ambulan. Usut punya usut, ternyata, tim Gugus tugas percepatan penangan Covid-19 Barito Utara(barut), tengah melakukan penguburan janin bayi yang meninggal, dari salah ibu hamil yang tengah dirawat dan di isolasi di RSUD Muara Teweh.
Juru bicara(jubir) percepatan dan penangan Covid-19 Barut, Siswandoyo, di hubungi 1tulah.com, membenarkan pihaknya memakamkan janin bayi menggunakan protokol kesehatan. Dia menjelaskan, ibu hamil itu berasal dari Desa Paring Lahung Kecamatan Montallat.
baca juga : Gugus Tugas Makamkan Janin Bayi Gunakan Protokol Kesehatan
baca juga : 1 Kepsek dan Istrinya Isolasi di RSUD Muara Teweh, Bersama Seorang Ibu Hamil
Saat di rujuk ke rumah sakit pada hari Senin tanggal 22 juni, keluhan sakit perut bagian bawah , seperti sakit dan pendarahan haid. Usia kehamilan 11 minggu, indikasi abortus, inkomplit dan rencana tindakan kal itu dilakukan kurets.
“Janin dalam usia kehamilan 11 minggu masih belum berbentuk lengkap bayi. Dan janin keluar sudah dalam keadaan meninggal dunia. karena sang ibu rapidtest nya reaktif, makanya janin di makamkan menggunakan protokol kesehatan malam ini,” kata Siswandoyo,melalui sambungan percakapan what app.(eni)