1TULAH.COM, Muara Teweh – Masyarakat adat Desa Panaen, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, membuktikan ancaman mereka terhadap Perusahaan pertambangan PT Batu Bara Dua Ribu Abadi (BDA).
Sekitar 32 orang masyarakat adat Desa Panaen turun ke lapangan untuk memortal pit (lokasi tambang) PT HPU kontraktor tambang PT Batu Bara Dua Ribu Abadi (BDA), pemegang konsesi PKP2B, Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
Aksi dilakukan ini buntut dari tidak diresponnya permintaan Masyaraakat Adat Panaen yang meminta pekerjaan.
Masyarakat Adat Panaen sebelumnya sudah melayangkan surat kepada manajemen PT BDA.
Surat dilayangkan karena warga Desa Panaen selalu bertanya soal pekerjaan atau kerjasama yang diajukan masyarakat adat ke PT BDA. Setelah berjalan tiga bulan, tak ada tanggapan. Masyarakat adat memberi batas atau deadline sampai 12 Februari 2025. Kalau tak ada tanggapan, masyarakat adat berdemo ke perusahaan.
Akhirnya bukan demo, tetapi pemortalan pit tambang seperti dituangkan dalam surat dilakukan oleh Masyarakat Adat Panaen.
“Hari ini kami lakukan aksi lapangan, karena tak ada tanggapan terhadap surat kami,” kata tokoh masyarakat adat sekaligus Ketua BPD Panaen Feri didampingi mantan kades Panaen Hadini, melalui pesan tertulis WhatsApp kepada 1tulah.com, Kamis sore.
Feri maupun Hadini tak merinci sampai kapan aksi pemortalan dilakukan. Namun keduanya memastikan terus memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Desa Panaen.
Saat ditanya tanggapan terhadap aksi masyarakat adat Desa Panaen, Eskternal PT BDA Erryt, mempersilahkan untuk bertanya kepada bagian eksternal atau PJO PT HPU.
Sedangkan Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BDA, Danu, mengatakan pihak perusahaan tekah menyampaikan tanggapan kepada masyarakat adat Desa Panaen saat mediasi, Rabu (12/2/2025). “Sudah kami sampikan saat mediasi tgl 12 kemarin di pertemuan dengan desa, ” ujar Danu.
Sekadar diketahui, masyarakat adat Desa Panaen menawarkan supaya mendapat jenis pekerjaan atau kerjasama kepada PT BDA dan kontraktornya , antara lain suplai BBM, kapur, tawas, chemical, peluang kerja lainnya.
“Kami tawarkan untuk pengadaan bahan-bahan tersebut, karena kami mampu mengerjakan atau mengadakan. Bukan meminta pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan, ” kata Feri pekan lalu.(*)
Penulis : Deni