1TULAH.COM, Amuntai – Jalan Nasional yang menghubungkan Amuntai dan Kelua di Km 1,94, Desa Sungai Taruk, Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel, resmi ditutup oleh pihak kepolisian bersama pemkab setempat, Rabu, 25 Desember 2024.
Penutupan dilakukan setelah air menggenangi ruas jalan tersebut setinggi lutut orang dewasa, akibat luapan sungai Tabalong. Parahnya lagi jalan Amuntai-Kelua yang sebelumnya juga mengalami amblas.
Menurut Kepala Dinas PUPR HSU, Amos Silitonga, bahwa turap penahan sungai bergeser, memperparah kondisi jalan.
“Ketinggian genangan di beberapa titik mencapai atas mata kaki orang dewasa, bahkan setinggi lutut di tepi sungainya,” ujarnya.
Kerusakan ini membuat kendaraan roda dua dan roda empat kesulitan melintas. Sepeda motor hanya dapat melewati satu jalur dengan hati-hati, sementara mobil diarahkan ke bagian jalan yang lebih stabil.
Terkait hal ini, Muhammad Ridhani warga setempat mengungkapkan bahwa genangan air dari luapan sungai Tabalong mulai terlihat sejak dini hari.
“Beberapa pengendara sepeda motor meminta bantuan untuk menyeberang karena takut. Mereka lebih memilih berjalan kaki sambil menunggu untuk di sebrangkan,” tuturnya.
Jalan Alternatif Disiapkan
Di situasi seperti ini, Pemkab HSU telah mengusulkan pengalihan lalu lintas ke jalan provinsi melalui Kecamatan Lampihong-Guntung. Pasalnya, jalan kabupaten di Sungai Durait-Bayur yang semula diusulkan sebagai alternatif sedang dalam pemeliharaan.
“BPJN meminta pengalihan jalan, tetapi kami sarankan menggunakan jalan provinsi karena jalan kabupaten belum siap,” jelas Amos.
Ia menambahkan, jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan HSU dengan Tabalong, terutama bagi kendaraan roda empat. Meski demikian, kendaraan roda dua masih dapat menggunakan jalan desa yang melewati Jembatan Gantung.
Kerusakan ini menjadi perhatian serius Dinas PUPR HSU dan BPJN Kalsel, yang berjanji segera melakukan penanganan agar akses dapat kembali normal.
Meskipun sedang dialihkan, sejumlah truk yang membawa muatan, mengalami kesulitan saat melintas di Desa Guntung, Kecamatan Amuntai Utara, lantaran ketinggian muatan melebihi kapasitas yang sewajarnya.
“Sejumlah truk yang membawa muatan melebihi batas kewajaran tidak bisa melewati Jalan Guntung, lantaran tali sling pada salah satu Jembat Gantung membentang di atas ruas jalan, sehingga tidak memungkinkan truk dengan muatan tinggi bisa melintas,” beber Wahyu Nahla, yang merupakan warga setempat kepada 1tulah.com saat dikonfirmasi.
Penulis: Windi Hidayat
Editor: Aprie