1TULAH.COM – Berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count), Sherly Tjoanda, istri mendiang Benny Laos berhasil meraih suara terbanyak dalam Pemilihan Gubernur Maluku Utara 2024.
Sherly, yang maju menggantikan suaminya sebagai calon gubernur, mendapat perolehan suara lebih dari 50 persen. “Secara keseluruhan, perolehan suara pasangan kami mencapai sekitar 350 ribu atau 50,73 persen,” kata Ketua Tim Pemenangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, Rahmi Husein, dikutip dari pemberitaan media massa.
Rahmi juga mengatakan jika dukungan terbesar datang dari Halmahera Utara dan Halmahera Barat, yang masing-masing menyumbang lebih dari 60 persen suara.
Berdasarkan hasil quick count yang dirilis oleh Indikator Politik, pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe memimpin dengan perolehan suara sebesar 50,73 persen suara. Di urutan berikutnya, pasangan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyif meraih 23,32 persen, disusul oleh Aliong Mus-Sahril Thahir dengan 11,4 persen, dan Muhammad Kasuba-Basri Salama sebesar 12,55 persen.
Sherly Tjoanda saat ini menjadi sosok yang mengukir sejarah sebagai perempuan berusia 40 tahun yang akan memimpin provinsi Maluku Utara.
Sherly Tjoanda lahir di Manado kemudian menikah dengan Benny Laos pada 28 Mei 2005. Bersama Benny, ia dikaruniai tiga anak: Bennett Edbert Laos (lahir 2006), Benneisha Edelyn Laos (lahir 2007), dan Benedictus Edrick Laos (lahir 2009).
Selama perjalanan politik, Sherly aktif mendampingi suaminya, termasuk ketika Benny menjabat sebagai Bupati Pulau Morotai periode 2017-2022.
Keberhasilan Sherly dalam Pilgub Maluku Utara 2024 tak datang tanpa perjuangan. Ia merupakan sosok minoritas dalam tiga aspek: agama, gender, dan etnis.
Sherly merupakan seorang Kristen Protestan di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Menurut data Dukcapil Kemendagri 2023, 74,5 persen penduduk Maluku Utara beragama Islam, sementara Kristen Protestan hanya 24,97 persen.
Selain itu, Sherly juga seorang perempuan yang dapat bersaing di dunia politik yang didominasi laki-laki. Sebagai etnis Tionghoa, ia sukses meraih kepercayaan masyarakat Maluku Utara yang mayoritas berasal dari suku Maluku.
Tetapi, perjalanan Sherly tak selalu mulus. Ia kehilangan suaminya, Benny Laos, dalam kecelakaan speedboat di Pelabuhan Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, pada 12 Oktober 2024, menjadi pukulan berat.
Dalam peristiwa tersebut, Sherly sendiri mengalami patah kaki dan harus menjalani operasi. Walau begitu, ia terus melangkah dan melanjutkan perjuangan politik mendiang suaminya.
Sherly juga aktif dalam sejumlah organisasi, seperti menjadi Ketua Yayasan Bela Peduli dan anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Kepiawaiannya dalam berorganisasi menjadi modal penting untuk menggaet hati rakyat.
Penulis : Wanda Hanifah Pramono
Sumber Berita : Suara.com