1tulah.com,BUNTOK-Seorang perempuan bernama Una Selvia (24) warga Desa Damparan, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), terlantar di Kota Palangka Raya, selama dua hari sejak 11 hingga 13 September 2024 lalu, karena ditipu seorang laki-laki.
Berdasarkan keterangan dari korban, laki-laki tersebut merupakan mantan pacarnya, bernama Hadi warga Desa Rangga Ilung, Kecamatan Jenamas, Kabupaten Barsel.
“Sebenarnya disini saya hanya mengambil upah menyetir mobil yang ditawarkan oleh saudara Hadi, bukan seperti cerita yang disebarkan oleh laki-laki itu,” ungkap Una Selvia kepada wartawan 1tulah.com saat ditemui di Buntok, Minggu (29/9/2024).
Ia menerangkan kronologis kejadiannya, saudara Hadi (terduga) menelpon dirinya menawarkan kerjaan untuk membawa atau menyetir mobil dari Desa Dayu, Kecamatan Karusen Jenang, Kabupaten Barito Timur (Bartim) ke Kota Palangka Raya dengan iming-iming upah uang sebanyak Rp 350 ribu Pulang Pergi (PP).
Ternyata, lanjutnya, setelah sampai di Kota Palangka Raya, saudara Hadi (terduga) berubah pikiran dengan mengajak dirinya untuk istrahat menginap di hotel, dengan alasan hari mulai gelap, karena saat tiba di Kota Palangka Raya waktu sudah menunjukkan pukul 17.46 WIB.
Lebih lnjut ia menambahkan, yang parahnya lagi, dia (terduga) mulai ingkar janji untuk memberi honor atau upah menyetir mobil dari awal yang sebelumnya sudah disepakati terlebih dahulu.
Sebab, sejak sampai di Kota Palangka Raya hingga pukul 22.46 WIB belum ada kesepakan masalah upah yang sudah dia (terduga) janjikan.
“Merasa ada yang aneh dan saya juga curiga dengan maksud dia (terduga) mengajak saya menginap di hotel, jadi saya meminta tolong dengan saudara Hadi untuk mengantarkan saya ke loket guna memesan tiket travel agar saya bisa pulang ke Barsel,” terang wanita yang berparas cantik yang juga berprofesi sebagai biduan pangung itu.
Ia menuturkan, sampai di loket ternyata tidak ada mobil travel yang berangkat ke Barsel, hanya ada tujuan ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), setelah berbalik mau menuju ke mobil sudara Hadi (terduga) untuk mencari loket travel yang ada jadwal keberangkatan ke Barsel, ternyata mobilnya sudah tidak ada di lokasi atau menghilang entah kemana.
“Saya bingung harus kemana, karena saya saat itu hanya punya uang sebanyak Rp 200 ribu saja, itupun ongkos saya buat beli tiket travel, sedangkan untuk meminta pertolongan ke masyarakat bisa dibilang sulit, karena waktu kejadian sudah pukul 23.15 WIB atau tengah malam,” tutur wanita yang akrab disapa Una itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selama dua hari terkatung-katung atau terlantar di Kota Palangka Raya sendirian, akhirnya ada salah satu warga setempat yang menolong dengan menawarkan bantuan agar dirinya dapat pulang ke Barsel.
Bahkan warga tersebut secara langsung meminta izin mengambil foto untuk diunggah di sosial media aplikasi whatsApp, dengan niat agar dapat menginformasikan keluarganya bahwa dirinya sekarang berada di Kota Palangka lagi dapat musibah.
“Saya sudah bilang tidak mau, namun warga tersebut masih sempat memotret saya, sehinga foto saya tetsebar di grup-grup whatsApp, hingga sampai kekeluarga saya di kampung,” jelasnya.
Ia mengatakan, sebelum bisa pulang dirinya sempat mengadukan kejadian tersebut ke pihak penegak hukum setempat secara resmi, dengan laporan penipuan dan penelantaran perempuan di tengah malam.
Namun laporan tersebut ditolak oleh pihak kepolisian, dengan alasan tidak bisa bikin laporan masyarakat karena bukan warga asli Kota Palangka Raya, atau sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Kepada penegak hukum baik Polda maupun Polres Barsel, saya minta tolong dan berharap kepada bapak-bapak Polisi, agar kasus yang menimpa saya ini sesegera mungkin ditindaklanjuti atau diproses, sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan warga yang telah bersedia menolong saya, sehingga saya bisa pulang ke Barsel,” kata Una Selvia. (Alifansyah)