Susu Ikan: Inovasi Lokal untuk Masa Depan yang Lebih Sehat

- Jurnalis

Jumat, 20 September 2024 - 07:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi:Susu ikan (Freepik)

Ilustrasi:Susu ikan (Freepik)

1TULAH.COM-Indonesia, dengan kekayaan lautnya yang melimpah, terus berinovasi dalam memanfaatkan potensi sumber daya alamnya.

Salah satu inovasi terbaru yang tengah menjadi sorotan adalah susu ikan. Produk ini, yang berasal dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI), diklaim sebagai alternatif yang lebih sehat dan terjangkau dari susu sapi.

Apa itu Susu Ikan?

Susu ikan bukanlah susu dalam arti sebenarnya, melainkan minuman berprotein tinggi yang dibuat dari ekstrak protein ikan.

Proses pembuatannya melibatkan hidrolisis protein ikan, yaitu pemecahan protein menjadi rantai asam amino yang lebih pendek sehingga lebih mudah dicerna tubuh.

Hasil hidrolisis ini kemudian diformulasikan menjadi bubuk yang dapat dicampurkan dengan berbagai jenis makanan dan minuman.

Sejarah dan Pengembangan Susu Ikan

Pengembangan susu ikan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2017 oleh Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat. Riset intensif dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan produk, serta mencari cara optimal untuk memproduksi susu ikan dalam skala besar.

Hasil penelitian ini kemudian diperkenalkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada tahun 2023.

Baca Juga :  Sampaikan Maaf di Rapat Paripurna Terakhir, Tangis Puan Maharani Pecah

Manfaat Susu Ikan bagi Kesehatan

Susu ikan memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, antara lain:

  • Sumber protein berkualitas tinggi: Protein dalam susu ikan mudah dicerna dan kaya akan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
  • Kaya akan omega-3: Asam lemak omega-3, yang banyak ditemukan pada ikan, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung, otak, dan sistem saraf.
  • Bebas laktosa: Susu ikan cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang alergi atau intoleransi laktosa.
  • Mudah dicerna: Proses hidrolisis membuat protein dalam susu ikan lebih mudah dicerna dibandingkan protein utuh dalam daging ikan.

Peran Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Salah satu fokus utama pengembangan susu ikan adalah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan menambahkan susu ikan ke dalam makanan pokok seperti tepung dan sagu, kandungan protein dapat ditingkatkan secara signifikan. Hal ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak sekolah dan masyarakat kurang mampu.

Tantangan dan Peluang

Meskipun potensi susu ikan sangat besar, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

  • Menerima masyarakat: Perlu upaya sosialisasi yang lebih intensif untuk memperkenalkan susu ikan kepada masyarakat dan menghilangkan stigma negatif terhadap produk olahan ikan.
  • Peningkatan produksi: Perlu ditingkatkan kapasitas produksi susu ikan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
  • Pengembangan produk turunan: Perlu dilakukan inovasi lebih lanjut untuk mengembangkan produk turunan dari susu ikan, seperti minuman siap saji, makanan bayi, dan suplemen.
Baca Juga :  Local Media Summit 2024: Media Lokal Bertransformasi di Era AI

Di sisi lain, peluang pengembangan susu ikan juga sangat terbuka lebar. Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, susu ikan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia dan meningkatkan nilai tambah produk perikanan.

Susu ikan merupakan inovasi yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia. Produk ini tidak hanya kaya akan nutrisi, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan.

Dengan terus dilakukan pengembangan dan promosi, susu ikan dapat menjadi bagian dari solusi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan mandiri pangan. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

Nayla Purnama Ungkap Tantangan di Balik Adegan Kesurupan Tanpa Softlens dalam Film “Kemah Terlarang Kesurupan Massal”
DPRD Kalteng Dorong Peningkatan Anggaran Pendidikan, Prioritaskan Daerah Terpencil
Legislator Kalteng Hj Siti Nafsiah: Orang Tua adalah Penjaga Utama Warisan Budaya
Kontroversi Ekspor Pasir Laut: Antara Keuntungan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan
Begini Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024
Melewati Badai Kehidupan: Panduan Praktis dari “Melelahkan Tapi Harus Diperjuangkan”
Ringgo Agus Rahman: Aktor Sukses yang Tak Ingin Anaknya Jadi Artis
Gogo-Helo Disambut Antusias Warga Karamuan, Benao Hilir dan Papar Pujung
Tag :

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:30 WIB

Nayla Purnama Ungkap Tantangan di Balik Adegan Kesurupan Tanpa Softlens dalam Film “Kemah Terlarang Kesurupan Massal”

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:19 WIB

DPRD Kalteng Dorong Peningkatan Anggaran Pendidikan, Prioritaskan Daerah Terpencil

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:05 WIB

Legislator Kalteng Hj Siti Nafsiah: Orang Tua adalah Penjaga Utama Warisan Budaya

Minggu, 6 Oktober 2024 - 16:45 WIB

Kontroversi Ekspor Pasir Laut: Antara Keuntungan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan

Minggu, 6 Oktober 2024 - 16:09 WIB

Begini Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024

Minggu, 6 Oktober 2024 - 10:10 WIB

Melewati Badai Kehidupan: Panduan Praktis dari “Melelahkan Tapi Harus Diperjuangkan”

Minggu, 6 Oktober 2024 - 10:00 WIB

Ringgo Agus Rahman: Aktor Sukses yang Tak Ingin Anaknya Jadi Artis

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 19:52 WIB

Gogo-Helo Disambut Antusias Warga Karamuan, Benao Hilir dan Papar Pujung

Berita Terbaru

Ilustrasi CPNS (menpan.go.id)

Nasional

Begini Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024

Minggu, 6 Okt 2024 - 16:09 WIB

error: Content is protected !!