Polusi Udara Jakarta Kembali Jadi Sorotan, Posisi Ketiga Kota Terburuk Dunia!

- Jurnalis

Jumat, 20 September 2024 - 11:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indeks Kualitas Udara di Jakarta Paling Buruk di Dunia (Unsplash/Alex Gindin)

Indeks Kualitas Udara di Jakarta Paling Buruk di Dunia (Unsplash/Alex Gindin)

1TULAH.COM-Ibukota Indonesia kembali menjadi sorotan dunia karena permasalahan lingkungan yang serius. Berdasarkan data real-time dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada Jumat (20/9/2024) pagi, Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat mencapai angka 142, yang masuk dalam kategori tidak sehat. Kondisi ini berarti bahwa polusi udara di Jakarta dapat membahayakan kesehatan manusia, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari iritasi mata dan tenggorokan hingga penyakit jantung dan paru-paru.

Apa yang Menyebabkan Polusi Udara di Jakarta Semakin Parah?

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap memburuknya kualitas udara di Jakarta antara lain:

  • Emisi kendaraan bermotor: Jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat menjadi salah satu penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Emisi gas buang dari kendaraan bermotor mengandung berbagai polutan berbahaya, seperti partikulat matter (PM2.5), nitrogen oksida, dan sulfur dioksida.
  • Aktivitas industri: Pabrik dan industri di sekitar Jakarta juga menghasilkan emisi polutan yang signifikan.
  • Pembakaran sampah: Pembakaran sampah secara terbuka masih sering terjadi di Jakarta, meskipun telah dilarang. Praktik ini menghasilkan asap tebal yang mengandung berbagai polutan berbahaya.
  • Kondisi geografis: Letak geografis Jakarta yang berada di dataran rendah dan dikelilingi oleh perbukitan membuat polutan udara sulit untuk terdispersi.
Baca Juga :  Begini Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024

Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan dan Lingkungan

Polusi udara tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan manusia, tetapi juga terhadap lingkungan. Beberapa dampak negatif dari polusi udara antara lain:

  • Hujan asam: Polusi udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang merusak tanaman, bangunan, dan ekosistem perairan.
  • Pemanasan global: Beberapa polutan udara, seperti karbon dioksida, merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
  • Penurunan kualitas hidup: Polusi udara dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan, mengurangi produktivitas, dan merusak keindahan lingkungan.
Baca Juga :  Panglima TNI Ungkap Kondisi Prajurit yang Bertugas di Lebanon yang Tengah Digempur Israel

Apa yang Harus Dilakukan?

Untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan kualitas transportasi umum: Membangun sistem transportasi umum yang efisien dan nyaman dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi.
  • Menerapkan kebijakan pengendalian emisi: Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang lebih ketat untuk mengendalikan emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu di edukasi tentang pentingnya menjaga kualitas udara dan cara-cara untuk mengurangi dampak polusi udara.
  • Pengembangan energi bersih: Pemerintah perlu mendorong pengembangan sumber energi bersih, seperti energi matahari dan angin, untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

Nayla Purnama Ungkap Tantangan di Balik Adegan Kesurupan Tanpa Softlens dalam Film “Kemah Terlarang Kesurupan Massal”
DPRD Kalteng Dorong Peningkatan Anggaran Pendidikan, Prioritaskan Daerah Terpencil
Legislator Kalteng Hj Siti Nafsiah: Orang Tua adalah Penjaga Utama Warisan Budaya
Kontroversi Ekspor Pasir Laut: Antara Keuntungan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan
Begini Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024
Melewati Badai Kehidupan: Panduan Praktis dari “Melelahkan Tapi Harus Diperjuangkan”
Ringgo Agus Rahman: Aktor Sukses yang Tak Ingin Anaknya Jadi Artis
Gogo-Helo Disambut Antusias Warga Karamuan, Benao Hilir dan Papar Pujung
Tag :

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:30 WIB

Nayla Purnama Ungkap Tantangan di Balik Adegan Kesurupan Tanpa Softlens dalam Film “Kemah Terlarang Kesurupan Massal”

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:19 WIB

DPRD Kalteng Dorong Peningkatan Anggaran Pendidikan, Prioritaskan Daerah Terpencil

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:05 WIB

Legislator Kalteng Hj Siti Nafsiah: Orang Tua adalah Penjaga Utama Warisan Budaya

Minggu, 6 Oktober 2024 - 16:45 WIB

Kontroversi Ekspor Pasir Laut: Antara Keuntungan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan

Minggu, 6 Oktober 2024 - 16:09 WIB

Begini Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024

Minggu, 6 Oktober 2024 - 10:10 WIB

Melewati Badai Kehidupan: Panduan Praktis dari “Melelahkan Tapi Harus Diperjuangkan”

Minggu, 6 Oktober 2024 - 10:00 WIB

Ringgo Agus Rahman: Aktor Sukses yang Tak Ingin Anaknya Jadi Artis

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 19:52 WIB

Gogo-Helo Disambut Antusias Warga Karamuan, Benao Hilir dan Papar Pujung

Berita Terbaru

Ilustrasi CPNS (menpan.go.id)

Nasional

Begini Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024

Minggu, 6 Okt 2024 - 16:09 WIB

error: Content is protected !!