1TULAH.COM – Seorang pria obesitas dengan bobot 300 kilogram warga Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang harus dievakuasi menggunakan forklift untuk melakukan pengobatan.
Evakuasi pun dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang dengan dibantu oleh warga sekitar, Kamis (8/6/2023).
Proses evakuasi tentu saja tidak mudah, butuh waktu 2 jam untuk mengeluarkan pria berusia 27 tahun tersebut hingga membongkar pintu rumahnya.
Dalam video itu terlihat hampir 4 orang petugas bergotong royong mengangkat lelaki obesitas tersebut.
Petugas terdiri dari tenaga kesehatan dan tim BPBD, tampak kewalahan menggotong lelaki tersebut.
Lelaki tersebut juga tampak tidak berdaya, karena tidak sedikitpun mampu menampung bobot di tubuhnya.
Bahkan untuk sekedar duduk sekalipun lelaki tersebut tidak mampu
Sementara itu melansir situs Kementerian Kesehatan, obesitas banyak terjadi pada masyarakat Indonesia, dan kondisi ini tidak boleh dibiarkan.
Karena selain jadi sarang penyakit, obesitas juga bisa mengancam nyawa.
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.
Berikut ini sederet bahaya obesitas yang perlu diwaspadai selain tidak bisa bergerak seperti lelaki di atas, mengutip Hello Sehat.
- Penyakit Jantung
Bahaya utama dari obesitas yang paling sering terjadi yaitu penyakit jantung.
Ini karena obesitas menyebabkan kadar kolesterol jahat jadi tinggi, dan tekanan darah melonjak drastis.
- Stroke
Stroke yang terjadi pada orang obesitas karena terjadinya peradangan akibat penumpukan lemak berlebih di aliran darah, dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan stroke.
- Diabetes
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap berbagai jenis diabetes, salah satunya diabetes tipe 2 yang merupakan komplikasi dari obesitas.
Apalagi obesitas dipercaya dapat meningkatkan 80 hingga 85% risiko terhadap diabetes tipe 2.
Artinya, orang yang mengalami kegemukan 80 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes jenis ini dibandingkan mereka dengan berat badan ideal.
Penulis : Nova Elisa Putri
Sumber Berita : Suara.com