1TULAH.COM – Sejumlah orang yang dianggap bertanggung jawab atas pembangunan sejumlah gedung di Turki, diringkus oleh pihak berwenang pada Sabtu (12/2).
Salah satunya Hasan Alpargun, pemilik perusahaan yang membangun gedung-gedung yang hancur di kota Adana.
Salah satunya Hasan Alpargun, pemilik perusahaan yang membangun gedung-gedung yang hancur di kota Adana.
Ia ditangkap di Nicosia, Siprus, menurut laporan Anadolu Agency.
Bozdag hari Minggu (12/2) mengatakan hingga saat ini sudah tiga orang yang ditangkap dan menunggu persidangan, tujuh orang ditahan dan tujuh lainnya dilarang meninggalkan negara itu.
Ketika pihak berwenang menyasar mereka yang dinilai bertanggung jawab atas runtuhnya begitu banyak bangunan saat gempa bumi.
Ribuan petugas penyelamat bekerja keras mengatasi berbagai rintangan untuk mencari segelintir orang yang selamat dan bertahan hidup di bawah puing-puing reruntuhan.
Kamera thermal digunakan untuk memeriksa tumpukan beton dan logam, sementara tim SAR menuntut suasana sunyi agar mereka dapat mendengar suara apapun dari orang-orang yang terperangkap.
Media lokal TRT melaporkan seorang perempuan hamil diselamatkan hari Minggu (12/2) lebih dari 157 jam setelah gempa di propinsi Hatay yang terpukul parah.
Televisi “HaberTurk” juga menyiarkan operasi penyelamatan seorang anak laki-laki berusia enam tahun dari puing-puing rumahnya di Adiyaman.
Segera begitu dikeluarkan, ia diselimuti dan dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit.
Seorang anggota tim SAR yang kelelahan melepas masker bedahnya dan menarik nafas dalam-dalam, sementara sekelompok perempuan terdengar menangis gembira.
Jaksa telah mulai mengumpulkan sampel bangunan untuk bukti-bukti yang akan digunakan dalam penuntutan.
Gempa itu memang kuat tetapi pakar teknik dan para korban menyalahkan buruknya kondisi konstruksi bangunan dan lemahnya penegakan hukum sebagai faktor-faktor yang memperburuk kehancuran yang kini terjadi.
Dua kontraktor yang dilaporkan berupaya meninggalkan Turki menuju Georgia telah ditahan aparat berwenang hari Minggu (12/2) di bandara Istanbul.
Kedua kontraktor dinilai bertanggung jawab atas dugaan buruknya konstruksi di beberapa gedung yang ambruk di Adiyaman, demikian laporan kantor berita swasta DHA dan lainnya.
Seorang kontraktor yang ditahan, Yavuz Karakus, mengatakan kepada wartawan, “Hati nurani saya bersih.
Saya membangun 44 gedung. Empat di antaranya hancur. Saya melakukan semua sesuai aturan,” ujarnya.
Kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan dua kontraktor lainnya ditangkap di provinsi Gaziantep.
Keduanya diduga telah memotong kolom atau pilar untuk menambah ruang di sebuah gedung yang runtuh.
Kolom atau pilar yang dimaksud dalam konstruksi bangunan adalah elemen struktural yang mentransmisikan bobot struktur di atas ke elemen struktural lain di bawahnya melalui kompresi.
Sehari sebelumnya Kementerian Kehakiman Turki mengumumkan rencana pembentukan biro “Investigasi Kejahatan Gempa Bumi.” Biro itu akan mengumpulkan bukti, mengidentifikasi kontraktor-kontraktor dan lainnya yang berada di balik pembangunan gedung-gedung yang ambruk untuk menentukan apakah telah terjadi pelanggaran.
Turki memiliki aturan soal konstruksi bangunan, tetapi jarang ditegakkan.
Presiden Badan Arsitek Turki, Eyup Muhcu, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa banyak bangunan yang ambruk itu dibangun dengan metode lebih rendah, tanpa memperhatikan aturan pembangunan atau konstruksi di Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Sabtu lalu (11/2) mengatakan gempa bumi ini adalah “bencana abad ini.”
Seorang pakar perencanaan darurat di University College London, David Alexander mengatakan kepada VOA, “Gempa bumi ini akan terjadi… kita tidak tahu kapan. Jadi hal terbaik yang harus dilakukan adalah mempersiapkan diri dan tahu persis apa yang harus dilakukan saat merasakan tanah berguncang.” (Nova Eliza Putri)
Artikel ini Pertama Kali Tayang di voaindonesia.com, dengan judul Turki Kejar Kontraktor yang Dinilai Tanggung Jawab dalam Ambruknya Gedung Saat Gempa.