1TULAH.COM, Muara Teweh – Puluhan tenaga kesehatan atau Nakes di RSUD Muara Teweh, mengikuti pelatihan Basic Trauma dan Cardiac Life Support (BTCLS).
pelatihan yang bekerjasama dengan DPW PPNI Provinsi Kalimantan Tengah, dan Gadar Medik Indonesia, perwakilan Jakarta, ini dilaksanakan selama empat hari, sejak tanggal 14-17 November 2022 .
Ketua Panitia, Edwin Saleh, mengatakan, pelatihan ini bertujuan, agar seluruh staf di RSUD Muara Teweh, mampu menangani kegawatdaruratan yang bisa saja terjadi di lingkungan rumah sakit.
Harapannya, dengan adanya pelatihan ini, kata Edwin Saleh, akan menambah kompetensi dan meningkatkan kinerja staf RSUD Muara Teweh. Sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
“Pelatihan ini juga menambah ilmu pengetahuan terbaru di bidang kesehatan. Sehingga bermanfaat kepada pelayanan kesehatan yang bermutu dan keamanan bagi pasien, terutama bagi yang bertugas di rumah sakit,” kata dia, ditemui media ini di sela-sela pelatihan, Rabu (16/11/2022).
Sementara itu, Kepala bagian Diklat, Gadar Medik Indonesia, Ari Dian Prayoga menambahkan, pelatihan Basic Trauma Cardiac life Support (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita.
Pelatihan BTCLS bertujuan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi. Seperti Kecelakaan atau bencana alam dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Pelatihan BTCLS ini juga dilaksanakan dalam rangka memenuhi unsur penilaian akreditasi rumah sakit.
“Kebetulan dari pelatihan ini kami dari Gadar Medik Indonesia yang ditunjuk bekerjasama. Diharapkan para peserta ini nanti menguasai bagaimana cara pananganan dan menngani dengan baik bila mana ada trauma kecelakaan maupun trauma ada serangan jantung. Tujuan utamanya, meningkatkan kapasitas, kepatuhan dalam menangani pasien trauma,” tutupnya. (*)