1TULAH.COM, MUARA TEWEH– Meski sudah diambil sampel oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Utara, warga Jangkang Baru, takut konsumsi air Sungai Jabung.
Debit air di Sungai Jabung keruh dan berwarna kecoklat-coklatan.
Lebih mengkhawatirkan lagi, hasil uji sampel pertama dilakukan Dinas Lingkungan Barito Utara, membuat warga makin binggung. tak ada informasi dipaparkan jelas, apakah air sungai jabung tercemar atau tidak.
Hal ini yang membut warga desa kembali meminta dilakukan uji sampel ulang.
Informasi diperoleh media ini, debit air Sungai Jabung, sumber mata air warga Jangkang Baru, mulai berubah sejak adanya pembukaan jalan tambang houling PT Arsy Nusantara.
Perusahaan tambang memang sudah mencarikan solusi. Salah satunya dengan membuat sumur bor. Akan tetapi debit air dari sumur bor tidak mampu memenuhi keperluan seluruh warga desa.
Malah warga Jangkang Baru kembali mengirimkan video, kepada Redaksi 1tulah.com yang memperlihatkan air Sungai Jabung keruh. Video berdurasi 1,51 menit dibuat Minggu 24 Juli 2022.
“Kondisi air seperti pada hari ini keruh, sudah berbulan-bulan. Terjadi sejak 19 April 2022 sampai sekarang, ” begitu narasi yang dibacakan seorang pria dalam tayangan video tersebut.
Sementara itu pengambilan ulang sampel air dilakukan Sabtu, (30/7). Sebelumnya, DLH Kabupaten Barut lebih dahulu membuat surat tertulis tentang pengambilan sampel air Sungai Jabung dan peninjauan ke sumber dampak. Surat ditujukan kepada Kepala Desa Jangkang Baru.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Kabupaten Barut, Methilda Trisana mengatakan, pengambilan sampel air Sungai Jabung di 4 titik lokasi serta ditambah 1 sampel dari sumur bor.
“Ada 4 titik lokasi pengambilan sampel air yaitu Sungai Jabung hulu, Sungai Jabung tengah, Sungai Jabung tabat swadaya, Sungai Jabung sarana air bersih, ditambah satu titik pengambilan sampel yang baru menjadi titik ke-5, yakni sumur bor,” jelas Methilda saat membacakan berita acara di kantor Desa Jangkang Baru, Sabtu.
Selain mengambil sampel air, petugas DLH Kabupaten Barut juga meninjau sumber dampak pada area pit penambangan PT Arsy Nusantara.
“Hasil uji laboratorium sampel dimaksud diperkirakan selesai 14 hari kerja. Pengambilan sampel tersebut disaksikan oleh masing-masing pihak, yakni pengadu, pihak pelaku usaha PT Arsy Nusantara, DLH Barut, masyarakat, dan pihak aparat keamanan,” tambah Methilda.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara, Edy Nugroho, dikonfirmasi wartawan, Senin 1 Agustus 2022) saat dikonfirmasi membenarkan, tim DLH sudah ke lapangan mengambil sampel air Sungai Jabung. “Nanti setelah 14 hari kerja, hasilnya bisa diketahui, ” kata Edy.
Koordinator Eksternal PT Arsy Nusantara, Hartina, saat diminta tanggapan Jumat (29/7) mengaku, belum tahu apakah perusahaan sudah menerima surat tentang pengujian ulang sampel air Sungai Jabung. “Kalau dari surat yang saya baca, kita harus mempersiapkan keamanan. Mungkin itu nanti yang akan dilakukan, ” kata Hartina.(*)