Ramainya pelangir dan warga antri belli BBM jenis Pertalite di SPBU Perusda dikeluhkan warga. Foto.tangkapan layar
1TULAH.COM, MUARA TEWEH– Ramainya
pelangsir memadati
SPBU Perusda di jalan Pendreh, membuat warga kesulitan membeli BBM
Apalagi pihak
SPBU Perusda menyatukan tempat warga biasa mengantri sama dengan pelangsir. Kekecewaan pelayanan itu di twet warga melalui akun facebooknya, Sabtu 16 Juli 2022.
Mahyudin Abu Dini dalam postingannya meminta pihak SPBU Perusda memisahkan tempat antrian pelangsir dan warga biasa yang hendak membeli BBM jenis Pertalite.
“Kenapa ditempt kita yag banyak SPBU dimana-mana justru sulit mendapatkan BBM. Beda dengna kabupaten tetangga Murung Raya dan Barito Selatan yang punya sedikit SPBU, tetapi bisa membagi dan memishkan tempat pembelian pelangsir dan warga biasa,” kata Mahyudin.
Dalam statusnya Mahyudin juga menyentil para anggota dewan agar bisa studi banding untuk mempelajari kekacauan masalah pelangsir ini dengna daerah lain.
Tidak itu saja para wakil rakyat, aparat berwenang pun juga ia sentil.
“Apakah tidak berpikir ini adalah hak masyarakat yg tidak kalian tunaikan?,” tanya nya dalam status facebooknya.
Mahyudin juga men tag Bupati Nadalsyah, agar keluhannya ditanggapi.
Ia membuat judul tulisannya, SPBU Perusda akhirnya jadi solusi buat pelangsir, tidak lagi menjadi solusi buat masayarakat umum.
Mahyudin meminta SPBU Perusda melakukan sistem kebijakan dengan mencatat nomor plat. Sehingga dapat diketahui, siapa saja pelangsir uyang membeli BBM dalma sehari hinga keesokan harinya.
“janga sampai mereka berpesta mendapatkan pertalite. Antri hari ini dan malam sudah ngantri lagi buat besok pagi. Sehingga masyarakat yang mau isi minyak buat keperluan pemakaian pribadi mendapatkan antri paling belakang karena pelangsir dari malam sudah isi shaf terdepan,” tulisnya.
Sementara itu pengelola SPBU Perusda hingga berita ini tayang belum didapat konfirmasinya. Namun wartawan media ini terus berusaha melakukan wawancara.(*)