1tulah.com,BUNTOK-Program normalisasi Danau Sababilah menuju Danau Sanggu di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), yang disebut-sebut tidak ada manfaatnya bagi masyarakat, justru sebaliknya. Program yang menelan dana Rp1miliar ini juga merupakan usulan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Barsel, Ita Minarni menyatakan, pekerjaan normalisasi Danau Sanggu yang menelan biaya kurang lebih Rp1 miliar tersebut banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat, khussnya warga Desa sanggu dan sekitarnya yang telah mengusulkan program itu.
Pernyataan tersebut dilontarkannya lantaran ada pemberitaan yang miring disalah satu media online di Barsel. Dalam pemberitannya bahwa salah satu proyek normalisasi Danau Sababilah menunju Danau Sanggu di DPUPR Barsel menjadi sorotan publik.
Lantaran, proyek yang menelan uang rakyat hampir Rp1 miliar tersebut, dianggap hampir tidak ada manfaatnya untuk masyarakat.
“Siapa bilang normalisasi Danau Sanggu itu tidak ada manfaatnya, malah sebaliknya banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat khususnya warga Desa Sanggu yang telah mengusulkan program tersebut ke PUPR,” ujar Ita Minarni kepada 1tulah.com saat ditemui di ruang kerjanya, di Buntok, Kamis (7/7/2022).
Ia menjelaskan, manfaatnya banyak sekali bagi masyarakat, seperti mempermudah akses warga Desa Sanggu untuk mencari ikan bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan, untuk memperlancar arus air supaya mencegah terjadinya banjir di Desa Sanggu, memperlancar transfortasi sungai bagi warga Desa Sanggu dan Desa lainnya yang berada disekitar lokasi serta mempermudah Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk pengembangan Desa wisata.
“Contoh, cafe terapung, rekreasi tempat pemancingan dan yang lainya, namun tetap memegang konsep alami atau apa adanya,” ungkapnya.
Ia menerangkan, normalisasi ini sudah melalui beberapa proses dan program itu memang sangat diinginkan masyarakat sejak diusulkan dari tahun 2014 lalu, namun pihaknya saat itu terkendala bermacam peralatan, makanya pihaknya saat itu belum bisa merealisasikannya.
“Alhamdulillah baru terkabulkan sekarang di Tahun ini, kita programkan itu kembali dan ini pun sudah melalui proses Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) serta usulan sendiri dari Kepala Desa (Kades) melalui kegiatan Musrenbang tingkat Kecamatan maupun Kabupaten,” katanya.
Ia menjelaskan, setelah program tersebut berjalan ada sedikit pemberitaan agak miring dan setelah pihaknya mengkonfirmasi kepada Kades Sanggu ternyata itu tidak benar yang mengaku-ngaku mengatasnamakan masyarakat Desa Sanggu serta media online yang memberitakan tersebut sebelumnya tidak ada klarifikasi ke pihaknya bahwa kegiatan tersebut tidak bermanfaat.
“Kita tidak akan membuat suatu program apabila tidak ada asas manfaatnya,” terangnya.
Ia melanjutkan, perlu diketahui bahwa normalisasi Danau Sanggu ini sangat dibutuhkan masyarakat, yang pertama memperlancar transportasi arus lalu lintas di danau tersebut, kedua bisa dimanfaatkan untuk perikanan dan ketiga ini adalah hal yang terpenting bagi warga Desa Sanggu, bayangkan saja dari tahun 2014 mereka mengusulkannya.
“Baru sekarang kita bisa merealisasikannya, pertanyaan saya apakah benar program ini tidak diinginkan dan tidak bermanfaat bagi mereka, sedangkan kami orang teknis tidak akan mengeluarkan sesuatu program apabila tidak ada asas manfaatnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, karena ini berkaitan dengan uanga Negara. Karena uang Negara tidak boleh dikeluarkan atau dipergunakan tanpa ada manfaatnya bagi masyarakat ramai.
“Nanti kita lihat hasil dari pekerjaan itu apa, dan manfaatnya apa,” ucap wanita yang akrab disapa Ita ini.
Ia meminta kepada wartawan-wartawan yang ada di Barsel ini untuk jangan memberitakan sesuatu yang tanpa konfirmasi, dan melihat sisi kebenarannya terlebih dulu kepada yang bersangkutan supaya berita yang dibuat itu nantinya bisa berimbang dan sesuai fakta.
“Misalkan wartawan membuat berita yang tidak berimbang, sayangnya nanti ada pihak yang keberatan seperti ini, kasian Desa Sanggu,” katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya di sini menginginkan adanya pemerataan pembangunan di setiap Desa maupun Kecamatan, apalagi di lihat dari kondisi Kabupaten Barsel banyak sekali Daerah rawa.
Pihaknya, lanjutnya, ingin melestarikan alam di Kabupaten yang bersemboyan Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini. “Program-program apapun itu akan kita akomodir selama dananya masih ada,” ungkapnya.
Ia berpesan, tolonglah dukung semua pembangunan infrastruktur, baik itu sungai, darat dan bangunan di Daerah ini. Karena kesejahteraan ekonomi masyarakat itu tergantung dari infrastruktur pembangunannya, gimana mau berjalan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya kalau infrastrukturnya tidak berjalan.
“Karena segala sesuatu yang kita bangun kembali kepada masyarakat sebagai penerima manfaatnya, dan kami tidak bisa bekerja dengan baik dan benar apabila tanpa dukungan dari semua lapisan masyarakat, karena disini kami hanya bertugas membangun dan memfasilitasi,” kata Ita Minarni. (Alifansyah)