1tulah.com, PALANGKA RAYA-Kemampuan anak-anak untuk menyerap nilai-nilai yang berasal dari luar dirinya sangat besar. Potensi ini hendaknya benar-benar disadari penuh oleh setiap orang tua.
Jangan sampai, nilai-nilai yang masuk ke dalam diri anak justru tidak sesuai dengan adat maupn tradisi masyarakat lokal setempat, maupun bangsa Indonesia.
Salah satunya yang paling mendasar untuk diajarkan kepada anak sejak dini adalah nilai toleransi atau teposeliro. Hal ini juga sejalan dengan falsafah huma betang di masyarakat suku Dayak.
Wakil Ketua III DPRD Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh mengajak masyarakat agar dapat mengedukasi pentingnya toleransi kepada anak-anak sejak dini.
Ia menyebut, sikap toleransi sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, dengan menjalin komunikasi yang baik merupakan poin penting dan krusial untuk menciptakan suatu kerukunan dan toleransi antar warga masyarakat sebagai makhluk sosial.
“Melalui pengajaran toleransi sejak dini, kita berharap hal itu akan mampu membentuk karakter anak yang kuat, sehingga tidak terpengaruh dengan dengan ajaran-ajaran yang kurang tepat,” kata Faridawaty kepada 1tulah.com di Palangka Raya, Selasa (3/5/2022).
Ia mengatakan, hal itu juga selaras dengan semboyan Kalteng sebagai Bumi Pancasila yang memiliki banyak sekali keberagaman suku, agama dan budaya.
Dan juga selaras dengan pencanangan pemerintah untuk membentuk Kalteng BerAKHLAK penuh dengan KeBERKAHan. “Menumbuhkan sikap toleransi sangatlah diperlukan oleh masyarakat. Dengan pengajaran itu, mereka akan memiliki pribadi yang bagus, memahami dengan baik cara menyikapi terhadap perbedaan di tengah kemajemukan masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkannya, pada bulan Mei ini masih dalam momentum HUT ke 65 Kalteng. Diharapkan dapat menjadi pengajaran toleransi sejak dini pada anak. Sehingga ke depan kerukunan antar umat, serta nilai-nilai budaya di Kalteng dapat tetap terjaga dengan baik.
“Tentunya, peranan orang tua juga menjadi suatu hal yang penting dan mendasar, karena merupakan individu terdekat dengan anak, merekalah yang dapat membantu memberikan pantauan kepada seorang anak serta memberikan edukasi tentang toleransi itu,” tukasnya.(Ingkit)