1tulah.com, MUARA TEWEH– Sebanyak 64 karyawan PT KTC site Nantoy Bara Lestari (NBL) Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah. Barito Utara, Kalteng, dilaporkan keracuna makanan. Peristiwa nya terjadi pada Rabu tangagl 9 Februari 2022. Diduga makanan yang dibagikan kepada para karyawan sekira pukul 17.00 WIB tercemar bakteri atau virus atau parasit. Akibatnya para karyawan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat dan juga RSUD Muara Teweh.
“Dua hari lalu heboh, karena banyak karyawan PT KTC di Site Pendreh keracunan makanan. Infonya sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan Barito Utara,” kata seorang personil keamanan kepada 1tulah.com, di RSUD Muara Teweh, Sabtu (12/2).
Human Resources Development atau HRD PT KTC, Wahyu, tak menjawab pertanyaan wartawan yang dilayangkan lewat pesan WhatsApp. Begitu pun saat ditelepon, Senin (14/2/2022) pagi tak diangkat.
Staf HRD asal Pontianak, Amel, juga ditanya melalui platform WhatsApp tak, menjawab, Senin pagi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, Siswandoyo, saat dikonfirmasi Sabtu malam membenarkan, adanya kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di base camp milik PT KTC, Km 60.
Ia mengatakan, kejadian berawal ketika seperti biasanya sebanyak 330 karyawan PT KTC pada pukul 17.00 mengambil jatah makanan.
usai makanan disantap, tak lama kemudian ada beberapa orang yang mengeluh sakit perut, pusing, muntah hingga diare. Keluhan mulai dia rasakan dalam kisaran waktu 30 menit sampai dengan tujuh jam. Tercatat 64 orang yang harus mendapat perawatan di pusat kesehatan.
“Dari 64 orang, terdata oleh Dinas Kesehatan Barito Utara sebanyak empat orang dirawat di RSUD, empat orang dirawat di Puskesmas, dan 56 orang rawat jalan berobat ke Puskesmas Sei Rahayu,” kata Siswandoyo.
Terkait peristiw itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara sudah mengambil sampel makanan berupa, nasi, opor ayam, Ikan asin, sambal goreng oseng terong kacang, tempat dan air baku serta air minum.
“Tim turun ke lokasi melakukan penyelidikan epidemiologis atau survey pada Kamis (10/2). Sampel sudah diantar ke BPOM Provinsi Kalteng, ” beber Siswandoyo.