1tulah.com, MUARA TEWEH– Memiliki lumbung energi ternyata belum tentu bisa merdeka dari masalah kelistrikan. Buktinya di Kalimantan Tengah masih banyak terdapat desa yang belum menikmati listrik.
Anggota Komisi VII DPR-RI Willy M Yoseph bahkan menilai, listriknisasi di Kalimantan Tengah masih tertinggal. Malah dari 34 provinsi, Kalteng berada di peringkat bawah setelah Papua.
Untuk di Kalteng, kata dia, desa belum tersentuh listrik terbanyak di Kabupaten Murung Raya, di susul Lamandau peringakat kedua dan Kapuas serta Seyuran. Di Barito Utara juga masih ada sebanyak 27 desa belum tersentuh listrik.
“Kalau di Barito Utara sudah lumayan, tetapi masih ada terdapat puluhan desa yang juga belum tersentuh listrik. Kalau disuatu wilayah atau desa belum tersentuh listrik PLN, berarti negara belum hadir. Padahal harusnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia disitu,” kata Politisi PDI Perjuangan Dapil Kateng ini.
Karenanya, mantan Bupati dua periode di Murung Raya ini mendorong PLN cepat melakukan pemasangan jaringan dan rasio elektrifikasi, sehingga ratusan desa di Kalteng termasuk di Barito Utara bisa teraliri listrik.
Menurut dia, listrik merupakan kebutuhan utama di zaman now. Tidak ada listrik tidak ada kebahagiaan. Sehari saja tak ada listrik, kita seperti mundur 50 tahun.
Lagi tambahnya, ada dua masalah pembangunan yang mesti dipercepat di Kalteng. Selain listrik juga komunikasi. Untuk kelistrikan, butuh dana Rp2 Triliun.
“Saya nilai itu kecil, karena kita ingin rakyat jadi cerdas, bahagia, dan sejahtera. Saya bicarakan masalah listrik dengan GM PLN Kalselteng, Dirjen, dan Menteri ESDM ,” jelas putra kelahiran Puruk Cahu ini.
Saat pertemuannya dengan pejabat lingkup Pemkab Barito Utara, Willy sempat mendengarkan paparan dari Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Muhlis, Wakil Ketua DPRD Sastra Jaya, anggota DPRD Henny Rosgiaty Rusli, anggota DPRD Sunario, dan manajer PLN (Persero) ULP atau Unit Layanan Pelanggan Muara Teweh Sesen, serta dari pejabat lingkup Pemkab Barut tentang kondisi terkini kelistrikan di Barito Utara.
Dalam paparan PLN ULP Muara Teweh, tercatat sebanyak 27 desa atau 23 persen dari total desa dan kelurahan di Barito Utara belum teraliri listrik.
Adapun Desa-desa yang belum teraliri listrik meliputi, di Kecamatan Gunung Purei tujuh desa.
Di Kecamatan Lahei empat desa, Kecamatan Teweh Baru satu desa, Kecamatan Teweh Selatan satu desa dan di Kecamatan Teweh Timur sembilan desa.
Sekda Barito Utara, Muchlis mengatakan, meski ada 27 desa yang belum tersentuh listrik, namun secara rasio presentase warga mendapat saluran listrik di Barito Utara mencapai 90 persen.
terpisah, Manajer PLN ULP Muara Teweh Sesen menjelaskan, dua kendala yakni akses jalan dan pembebasan jalan (row) sebagai penghambat percepatan pembangunan listrik di Barito. “Kita terpaksa harus angkut material ewat jalur sungai,” kata Sesen.
Sementara itu Anggota DPRD Barito Utara Henny Rosgiaty Rusli menyebutkan, listrik memang menjadi masalah. Tetapi respon dari masyarakat yang merelakan lahannya dilewati jaringan listrik sangat positif. “Di Lahei Barat, masyarakat sudah kerja bakti lebih dahulu, sebelum jaringan PLN masuk,” kata dia.