1tulah.com, BUNTOK – Kementerian Agama mempunyai peran penting dan strategis dalam meningkatkan pemahaman, pengamalan, dan mewujudkan tata kehidupan beragama yang toleran bagi semua umat, karena agama dan beragama adalah satu kesatuan yang memiliki makna yang berbeda.
Hal ini diungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Arbaja sewaktu berpidato pada peringatan hari amal bakti ke-76 di Buntok, Senin (3/1).
Agama, katanya, adalah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakikat kemanusiaannya.
Beragama, berarti belajar mengamalkan ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan, agar terjalin hubungan yang indah dan harmonis antarsesama, alam semesta, maupun dengan Tuhan.
Ia mengatakan, Kementerian Agama hadir sebagai payung teduh untuk semua unsur umat beragama.
Kementerian Agama juga memberi pelayanan prima kepada masyarakat yang membutuhkan layanannya, serta menjaga Pancasila dan konstitusi dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap di jalurnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya indeks kesalehan umat beragama dari 82,52 persen di tahun 2020 menjadi 83,92 persen tahun 2021.
Indeks kerukunan umat beragama juga meningkat, dari semula 67,46 persen pada tahun 2020 menjadi 72,39 tahun 2021.
Di usianya yang ke 76 ini, ia meminta jajarannya untuk menjadikan agama sebagai inspirasi dan penggerak dalam meningkatkan daya kreativitas.
Selain itu, jajarannya menjadikan lima nilai budaya kerja Kementrian Agama; integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan sebagai budaya dalam beraktivitas.
“Karena lima budaya tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan sewaktu kita bertugas sebagai abdi negara dan masyarakat,” ujarnya.
“Mudah-mudahan Kementrian Agama bisa menjadi lokomotif yang menggerakan umat supaya bisa lebih baik lagi,” kata Arbaja. *