1tulah.com, MUARA TEWEH –Insiden berkali-kali tiang jembatan penyebrangan Sikan-Tumpung Laung di tabrak tongkang angkutan batubara membuat banyak pihak bicara, tak terkecuali para anggota DPRD Barito Utara. Umumnya, mereka meminta kajian ulang pembangunan jembatan di Kelurahan Tumpung Lalung.
Ketua komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Barito Utara, H.Tajeri, Senin (13/9/2021) mengatakan, berdasarkan keterangan dari warga masyarakat sekitar, bahwa tiang pancang jembatan khususnya pada malam hari penerangannya sangat minim sehingga insiden tongkang tabrak tiang jembatan itu terjadi kembali.
“Hal seperti ini wajib untuk dibuatkan rambu–rambunya, karena mengingat pekerjaan pembangunan ini sangat penting dan menggunakan uang negara,” ujar H.Tajeri.
Dia juga berharap, kepada dinas maupun instansi terkait, bisa memasang rambu-rambu atau tanda-tanda, agar pada malam hari dapat terlihat jelas, seperti kejadian sebelumnya hal tersebut sudah kita minta pasangkan rambu rambu dan sejenisnya.
“Saya sebagai wakil rakyat mempertanyakan apakah sebelum membangun, analisa berkaitan dengan lokasi sudah tepat atau belum, mengingat lokasi di DAS Barito arus yang cukup kuat dan Desas,” kata Tajeri.
Karena membangun sebuah jembatan penyeberangan sungai barito memerlukan biaya yang sangat besar, sementara pembangunan jembatan tersebut baru sesi tahap awal dengan anggaran biaya berkisar Rp 25 Miliar, dan kontrak tahun jamak ( Multiyears) yang berakhir Tahun 2022 bulan Februari mendatang.
“Saya berharap perlu adanya evaluasi kembali, dimana tiang pancang yang diprediksi aman bagi perusahaan yang menabrak tiang tersebut tentunya harus berurusan dengan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut dengan besar harapan semoga peristiwa ini tidak terulang sampai ke 4 kalinya,” pungkasnya.(*)
Reporter : Tim Redaksi