Pelaku oleh neneknya (korban). Setelah di beri uang, pelaku pulang ke pondoknya tak jauh dari kebun.
Tiba di pondok, pelaku bercerita ke istrinya bawah barusan minta uang ke nenek, sambil menceritakan ingin membunuh neneknya, karena sakit hati sering dituduh mencuri uang dan keret neneknya. Mendengar itu sang istri menegurnya tapi tidak dihiraukan.
pagi itu juga, pelaku kembali ke kebun mendatangi neneknya dengan membawa kayu bulat yang panjangnya 1 meter. Saat itu posisi sang nenek menyamping, dan pelaku memukulkan kayu ke kepala neneknya berkali-kali. Korban terjatuh, tetapi tetap dipukul dengan kayu. Didekati danmengetahui neneknya masih bernafas, lalu pelaku mencekik leher neneknya menggunakan keua tangannya hingga tewas.
Usai membunuh, tas milik neneknya di bongkar. uang Rp 150 ribu diambil. Lalu anting-anting neneknya dilepas, dan parang sang nenek untuk menyadap karet di buang ke hutan bersama gagang perang.
Usai membunuh sang nenek, pelaku pulang ke pondoknya dan membawa anak dan istrinya ke rumah barak yang ia sewa di jalan Trinsing.
Tiba di rumah barak, pelaku mandi dan meminta istrinya merapikan pakain dimasukkan ke dalam tas. Usai mandi ia pergi keluar rumah menuju rumah orang tua nya, dan mendapati adiknya Reviyani. Keduanya, bergegas ke Muara Teweh untuk menjual anting emas neneknya.
Usai menjual emas, pelaku pergi lagi ke rumah orang tua nya, sementara adiknya di suruh pelaku menjemput istri dan anaknya untuk dibawa ke rumah ornag tua nya.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya