1tulah.com, MUARA TEWEH– Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Barito Utara(Barut) dan Kelurahan Jambu, berencana akan membantu Bahriah (76) atau akrab disapa dengan Gulu Ibah. Bantuan itu sesuai kemauan Gulu Ibah yang minta dibuatkan WC dan saluran air bersih dari PDAM.
Kepala Dinas PRKPP Barito Utara, Yaser Arapat melalui Kabid Kawasan Permukiman, Bustan Tawaddin kepada 1tulah.com mengatakan, pihaknya bersama dengan jajaran Kelurahan Jambu dan juga rt setempat sudah melakukan survei ke rumah Gulu Ibah.
Bersangkutan, kata Bustan Tawaddin, memang dari tiga tahun lalu, ketika hendak dimasukkan dalam daftar program rumahnya bedah rumah, selalu tidak mau. Begitupun saat ini, Gulu Ibah, tetap bersikeras tidak mau rumah direhab. Dia, hanya minta dibantu dibuatkan WC dan saluran air bersih dari PDAM.
“Sebenarnya untuk pembuatan WC tidak masuk dalam program Dinas PRKPP tapi nanti akan kami ikhtiarkan. Untuk PDAM nanti pihak kelurahan bisa berkoordinasi dengan pihak PDAM. Sedangkan pembuatan WC kita bisa Bantu secara gotong royong, Karena programnya memang tidak Ada,” kata Bustan Tawaddin, Selasa (25/5/2021).
Baca juga : Miris, Wanita Tua ini Tinggal Sendirian di Rumah Tak Layak Huni di Dusun Juking Hara
Sebagaimana diketahui pemberitaan terkait Gulu Ibah ini viral di media sosial, karena kondisi rumahnya yang memprihatinkan, tidak memiliki WC serta tidak di aliri PDAM.
Tetapi, setelah pemberitaan itu viral, pihak Kelurahan Jambu memberikan klarifikasi kepada 1tulah.com, sebenarnya pihak kelurahan sudah berusaha maksimal membantu warga tidak mampu termasuk Gulu Ibah.
“Gulu Ibah ini kalau dari pihak kelurahan selalu mendapatkan bansos, malahan 3 kali didata DPRKPP untuk dilakukan bedah rumah tetapi dia tetap menolak,” kata Norhan.
Kemarin pun, lanjut dia, saat pihak kelurahan dan dari Dinas DPRKPP mengunjungi rumah Gulu Ibah, terlihat respon kurang bersahabat yang mereka dapatkan.
“Ketika kami bertandang ke kediaman Gulu Ibah, saya lihat responnya kurang bersahabat, karena beliau memang tidak menginginkan rumahnya untuk di renovasi,” terangnya.
Bahriah(76) atau akrab disapa dengan Gulu Ibah ini, dia merupakan seorang wanita lanjut usia yang hidupnya sebatang kara, serta tidak memiliki suami maupun anak.
Ia perawan tua dan tinggal sendirian di Juking Hara RT 003, Kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Rumahnya memagn sudah tampak tak layak huni. Namun, Gulu Ibah ditawari bantuan untuk masuk dalam program bedah rumah selalu tidak mau.
Menurutnya, rumah yang dibangun tahun 2002 itu, merupakan peninggalan orang tuanya.
“Walaupun kondisi rumah saya seperti ini, yang saya minta supaya saya bisa merasakan air bersih PDAM, karena selama ini saya hanya menimba air di sungai Barito untuk keperluan sehari-hari, yang jaraknya lumayan jauh sedangkan kondisi badan saya sudah tidak memungkinkan lagi,” ungkap Gulu Ibah.
Selain tidak menikmati air bersih PDAM, gulu Ibah juga tidak memiliki WC.
“Di rumah saya tidak memiliki WC, seandainya saya mau buang air, saya harus ke lanting yang jaraknya cukup jauh,” Terangnya.(Rif/mag)