MUARA TEWEH– Sudah selayaknya usia senja merupakan waktu tepat bagi seseorang untuk menikmati masa tuanya bersama keluarga dan handai taulannya. Namun, tidak dengan wanita tua yang bernama Bahriah (76) atau akrab disapa dengan Gulu Ibah ini, dia merupakan seorang wanita lanjut usia yang hidupnya sebatang kara, serta tidak memiliki suami maupun anak.
Gulu Ibah sendiri tinggal di Desa Juking Hara, kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, saat ditemui 1tulah.com ternyata dia seorang perawan tua.
“Beginilah kehidupan saya, saya tidak memiliki anak apalagi suami, karena saya memang seorang perawan tua dan tidak menikah sampai sekarang,” ungkap Gulu Ibah, Senin (17/5/21) sore.
Untuk urusan makan sehari-hari pun gulu Ibah hanya menerima dari tetangga, keluarga maupun para dermawan yang bersedia mengulurkan bantuan.
“Terkadang datang tetangga, keluarga ataupun orang yang tidak saya kenal mengantarkan makanan kepada saya, hanya dari pemberian mereka saya bisa menyambung hidup,” jelasnya.
Saat 1tulah.com menyambangi kediamannya, terlihat tidak ada satupun benda elektronik yang dia miliki, bahkan untuk urusan dapur dan memasak pun gulu Ibah hanya menggunakan kayu bakar.
“Saya tidak mempunyai televisi, atau barang2 elektronik lainnya, untuk memasak pun saya hanya menggunakan kayu bakar yang saya cari sendiri di hutan,” terangnya.
Keponakan gulu Ibah yang bernama Siti Hafsah (64) membenarkan pernyataan gulu Ibah tersebut saat di konfirmasi.
“Memang benar, beliau tidak memiliki suami apalagi anak, Karena beliau tidak pernah menikah sampai sekarang, dan beliau sudah 30 tahun hidup dalam keadaan seperti ini,” ungkap Hafsah.
Saat mengamati kondisi bangunan yang dia tempati, terlihat bangunan yang berukuran 4x 5 meter sudah sangat tidak layak huni, baik dari lantai maupun dinding rumahnya.
“Walaupun kondisi rumah saya seperti ini, yang saya minta supaya saya bisa merasakan air bersih PDAM, karena selama ini saya hanya menimba air di sungai Barito untuk keperluan sehari-hari, yang jaraknya lumayan jauh sedangkan kondisi badan saya sudah tidak memungkinkan lagi,” ungkap Gulu Ibah.
Selain tidak menikmati air bersih PDAM, gulu Ibah juga tidak memiliki WC.
“Di rumah saya tidak memiliki WC, seandainya saya mau buang air, saya harus ke lanting yang jaraknya cukup jauh,” Terangnya.
Terakhir dia juga berharap ada agar perhatian dari pemerintah dan dinas terkait, untuk bisa membantu kesulitan yang dia alami. Kalau untuk renovasi rumah sudah ada yang menawarkan, tapi saya tidak mau. kalau ada yang mau bantu, minta buatkan WC dan saluran PDAM saja,” pintanya.
Sekeda diketahui, Dusun Juking Hara letaknya tak jauh dari Kota Muara Teweh ibukota Kabupaten Barito Utara.(Rif/mag)