Gas Melon Langka di Sejumlah Daerah, Ini Jawaban Pemerintah

- Jurnalis

Senin, 24 Mei 2021 - 18:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kelangkaan Gas Melon ukuran 3 kilogram.

Ilustrasi kelangkaan Gas Melon ukuran 3 kilogram.

1tulah.com– Kelangkaan LPG ukuran 3 kilogram atau gas melon terjadi di sejulmah daerah. Terkait itu, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Seperti dilansir suara.com, media jaringan 1tulah.com, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM, Tutuka Ariadji,  mengakui, adanya permasalahan pada pengawasan. Karenanya, hal tersebut menjadi penghambat dalam penyaluran LPG 3 kg di berbagai daerah.

“‎Ini masalahnya memang ada di pengawasan ya. Ini akibat dari pengelolaan dana manajemen yang perlu looping. Loopingnya belum jalan,” ujar Tutuka dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (24/5/2021).

Tutuka juga menyadari, perlu adanya manajemen yang baik dalam menyalurkan LPG bersubsidi itu. Dalam hal ini, pihaknya tengah membenahi sistem manajemen penyaluran gas melon itu.‎

“Jadi saya jujur memang perlu ada manajemen lebih baik. Planning, dan controling ini yang kurang,” ucap dia.‎

Sebelumnya, Gas elpiji 3 kg langka di Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung.

Warga setempat mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan bakar gas (LPG) tabung ukuran 3 kilogram.

Parlan, warga Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Kecamatan Mesuji Timur, menyebutkan hampir seluruh warung dan pangkalan elpiji di Kecamatan Mesuji Timur yang selama ini menjual elpiji 3 kg tidak memiliki stok.

Baca Juga :  Wagub Edy Pratowo Buka Rakordalev, Wabup Barsel Sampaikan Harapan Pembangunan Optimal

“Elpiji 3 kg sulit didapatkan, karena persediaan di warung maupun pangkalan dan agen resmi elpiji langka,” ujar Parlan.

Menurutnya, semua tabung gas yang mereka jejer di warung dalam keadaan kosong. Pemilik warung mengaku kini sulit mendapatkan elpiji 3 kg, karena stoknya di daerah ini terbatas, diduga elpiji ini dijual oknum agen ke Provinsi Sumatera Selatan, mengingat wilayah ini berbatasan dengan provinsi itu.

Dia mengatakan, untuk mendapatkan elpiji 3 kg di Kecamatan Mesuji Timur sangat sulit. Semua warung yang selama ini menjual elpiji sekarang hampir tidak lagi, diduga dijual oleh oknum agen elpiji ke Sumatera Selatan.

“Semua tabung elpiji 3 kg yang berjejer di warung dalam keadaan kosong. Meski mereka memiliki stok, jumlahnya terbatas dan harga jualnya Rp28.000 per tabung,” ujarnya lagi.‎

Kelangkaan tabung gas LPG 3 kg juga terjadi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mulai langka di pasaran, pada awal puasa Ramadhan 2021 ini.Bahkan, akibat kelangkaaan elpiji ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) dari normalnya Rp 16 ribu menjadi Rp 30 ribu.

Baca Juga :  Tegas! DPRD Kalteng Desak Sanksi Berat untuk PBS Tak Kooperatif Soal Jalan Rusak

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat mengatakan, telah menyurati Pertamina terkait kondisi tersebut.

“Setelah kami lakukan evaluasi kemarin. Kami melakukan rapat terbatas, kok masih ada kelangkaan semacam ini. Padahal sudah melakukan upaya-upaya,” katanya.

Kelangkaan tabung gas LPG 3 Kg ini, menurutnya, diduga karena pendistribusian yang tidak tepat. Seharusnya dari Pertamina ke SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) kemudian ke agen dan terakhir ke pangkalan.

Sementara itu di Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara gas melon bukan langka, meliankn harganya melebihi harga HET. Penjualan di Ibukota Kabupaten, suah mencapai harga Rp 50 ribu/tabung. Malah di tingkat desa pedalaman harga jual gas bersubsidi itu tembus angka Rp 70 ribu/tabung.

Terkait ini, Pemkab setempat berencana membentuk Satgas penertiban dan pengawasan yang hingga kini terus di tunggu warga masyarakat. (eni)

 

 

Berita Terkait

Tegas! DPRD Kalteng Desak Sanksi Berat untuk PBS Tak Kooperatif Soal Jalan Rusak
Aksesibilitas Masjid Pemerintah Nihil! P3M Temukan Banyak Masjid Tak Ramah Disabilitas
Kekuatan Jampidsus dalam Pemberantasan Korupsi: Melawan Buzzer hingga Bongkar Korupsi Jaringan Besar
DPRD Barsel Beri Rekomendasi Penting untuk LKPJ Bupati 2024: Soroti Perbaikan Kinerja Pemda
Kapal Tenggelam di Perbatasan RI-Singapura, 30 ABK Berhasil Dievakuasi Tim SAR
Jokowi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri untuk Klarifikasi Kasus Ijazah Palsu
Jakarta Macet! Ribuan Ojol Geruduk Patung Kuda Tuntut Keadilan Biaya Aplikasi
Sri Mulyani Peringatkan Dunia: Perekonomian Global Suram, Perang Dagang Ancam Stabilitas

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:18 WIB

Tegas! DPRD Kalteng Desak Sanksi Berat untuk PBS Tak Kooperatif Soal Jalan Rusak

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:11 WIB

Aksesibilitas Masjid Pemerintah Nihil! P3M Temukan Banyak Masjid Tak Ramah Disabilitas

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:02 WIB

Kekuatan Jampidsus dalam Pemberantasan Korupsi: Melawan Buzzer hingga Bongkar Korupsi Jaringan Besar

Rabu, 21 Mei 2025 - 07:50 WIB

DPRD Barsel Beri Rekomendasi Penting untuk LKPJ Bupati 2024: Soroti Perbaikan Kinerja Pemda

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:42 WIB

Kapal Tenggelam di Perbatasan RI-Singapura, 30 ABK Berhasil Dievakuasi Tim SAR

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:30 WIB

Jokowi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri untuk Klarifikasi Kasus Ijazah Palsu

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:10 WIB

Jakarta Macet! Ribuan Ojol Geruduk Patung Kuda Tuntut Keadilan Biaya Aplikasi

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:58 WIB

Sri Mulyani Peringatkan Dunia: Perekonomian Global Suram, Perang Dagang Ancam Stabilitas

Berita Terbaru