1tulah.com,MUARA TEWEH- Pemerintah Kabupaten Kabupaten Barito Utara(Barut) Kalimantan Tengah, mendapat target program peremajaan atau replanting kelapa sawit dari Pemerintah Pusat seluas 3.200 hektare pada 2020. Sejauh ini, sudah 400 hektare lahan sawit yang berhasil di-replanting. Terbanyak di SP 3.
Menyusul diusulkan lagi, 700 hektar SP1, 400 hektare SP 2, dan 700 hektare SP3, serta 400 hektare di SP 4. Total diusulkan melalui rekomendasi tehnis 2.200 hektare.
Ir Setia Budi, Kepala Dinas Pertanian, menyampaikan bahwa lahan sawit yang disepakati untuk program peremajaan tersebut hanya seluas 3.200 hektare. Adapun, lahan itu tersebar si Kecamatan Teweh Selatan, yakni di desa, Tawan Jaya, Bukit Sakit, Pandran Raya dan Pandan Permai.
“Untuk replanting, kita Kabupaten Barito Utara terbesar yang melakukan peremajaan sawit di Kalimantan Tengah,” kata Budi kepada 1tulah.com,Rabu(15/7)
Dikatakan Budi, sebenarnya Barut, mengusulkan 3.600 hektare untuk peremajaan sawit, namun direalisasi hanya 3.200.
Syarat untuk mendapatkan program nasional replanting berasal dari legalitas lahan petani yang harus jelas, ada bukti kepemilikan, dan tidak berada di kawasan hutan.
“Untuk replanting ini anggaran langsung diterima petani tidak melalui Dinas Perkebunan Riau. Angkanya Rp25 juta per hektare, atau perkapling(2 hektar) Rp 50 juta,” tukasnya. (Eni)