Bukan Whoosh atau Kabinet: Jonan Tegaskan Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo Hanya Diskusi Program Kerakyatan

- Jurnalis

Selasa, 4 November 2025 - 06:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (3/11/2025) malam. [Suara.com/Novian]

Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin (3/11/2025) malam. [Suara.com/Novian]

1TULAH.COM-Mantan Menteri Perhubungan dan Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan, menjadi sorotan setelah bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (3/11/2025).

Pertemuan yang berlangsung selama dua jam ini memunculkan spekulasi, terutama karena bertepatan dengan rapat kepresidenan yang membahas restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Namun, Jonan dengan tegas membantah dua isu utama yang beredar: tidak ada pembahasan mengenai proyek Whoosh dan tidak ada tawaran untuk bergabung dalam Kabinet Merah Putih.

Bantahan Keras Jonan soal Whoosh dan Tawaran Menteri

Spekulasi pembahasan Whoosh muncul mengingat latar belakang Jonan yang pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2014-2016) dan Dirut PT KAI. Ia juga dikenal sebagai sosok yang dahulu sempat menyuarakan keberatan terkait proyek kereta cepat tersebut.

  • Soal Kereta Cepat Whoosh: Jonan memastikan Presiden Prabowo sama sekali tidak menanyakan pandangannya mengenai polemik utang atau operasional Whoosh.

    “Tidak, tidak ada. Soal Whoosh, beliau tidak menanyakan pandangan saya. Saya juga tidak menyampaikan pendapat, saya sudah pensiun,” kata Jonan. Ia menegaskan tidak memiliki kapasitas atau kewenangan untuk berkomentar tentang masalah teknis seperti pengelolaan dan utang Whoosh karena sudah pensiun.

  • Soal Tawaran Jabatan Kabinet: Isu tawaran posisi menteri, termasuk kemungkinan kembali menjabat Menteri Perhubungan, juga dibantah mentah-mentah.

    “Oh tidak, tidak ada. Kami hanya berdiskusi. Saya berbagi pandangan sebagai rakyat, itu saja,” tegasnya.

Inisiatif Warga Negara untuk Berbagi Pandangan

Jonan menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bukanlah panggilan mendadak terkait isu tertentu, melainkan inisiatif untuk berbagi masukan.

  • Prakarsa Pertemuan: Ia menyebut pertemuannya diprakarsai oleh Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.
  • Tujuan Utama: Jonan datang “sebagai rakyat” yang meminta waktu untuk berbagi pandangan mengenai program-program pemerintah. “Puji Tuhan, beliau berkenan mendengarkan dan menerima beberapa masukan,” ujarnya.
Baca Juga :  Miss Universe 2025 di Thailand: Badai Kontroversi Besar Guncang Panggung Kecantikan Global

Fokus Diskusi: Program Kerakyatan dan Diplomasi

Lalu, apa yang sebenarnya dibahas selama dua jam intensif tersebut? Jonan mengungkapkan diskusinya dengan Presiden Prabowo Subianto berfokus pada agenda strategis yang berpihak pada rakyat.

  1. Diplomasi Luar Negeri: Jonan mengapresiasi dan menyoroti peran aktif Presiden Prabowo dalam diplomasi luar negeri.
  2. Pengembangan BUMN: Diskusi mencakup pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan peningkatan partisipasi BUMN untuk kepentingan bangsa dan negara.
  3. Program Kerakyatan: Topik utama yang didiskusikan adalah program-program yang bersifat kerakyatan dan berpihak pada keadilan sosial.
    • Ia memberikan pandangan terkait program prioritas seperti MBG (Masyarakat Berpenghasilan Ganda), Kopdes Merah Putih (Koperasi Desa), dan Sekolah Rakyat.
    • Menurutnya, program-program ini memiliki efek ganda (multiplier effect) yang penting bagi pertumbuhan perekonomian, meskipun perbaikannya perlu dilakukan secara bertahap.

    “Diskusinya hanya itu saja,” pungkas Jonan. (Sumber:Suara.com)

Berita Terkait

Standar Profesionalisme Hancur: Ahli Gizi Dilecehkan, Risiko Keracunan Ancam Program Gizi Anak
Perburuan Slot Piala Dunia 2026 Memanas: 32 Negara Lolos, Perebutan 16 Tiket Tersisa!
Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi Perempuan di Tumpukan Sampah Cipayung
Akses Transportasi Sulit, Ekonomi & Kesehatan DAS Barito Terhambat: Sorotan Legislator Kalteng!
Gebrakan Prabowo! Tiap Kelas Dilengkapi Smartboard (IFP), Didanai Uang Hasil Korupsi!
KPK Gencar Usut Korupsi Haji Kemenag 2023–2024: Belasan Pengusaha Travel Dipanggil Massal
Fenomena Labubu dari Blind Box ke Hollywood: Efek Lisa BLACKPINK Bawa Art Toy Jadi Film Sony
Anggota DPRD Kalteng Desak Pembangunan Merata: Infrastruktur Jalan Desa Balawa, Maipe, Sarapat Mendesak
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 10:25 WIB

Standar Profesionalisme Hancur: Ahli Gizi Dilecehkan, Risiko Keracunan Ancam Program Gizi Anak

Selasa, 18 November 2025 - 08:20 WIB

Perburuan Slot Piala Dunia 2026 Memanas: 32 Negara Lolos, Perebutan 16 Tiket Tersisa!

Senin, 17 November 2025 - 17:26 WIB

Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi Perempuan di Tumpukan Sampah Cipayung

Senin, 17 November 2025 - 16:48 WIB

Akses Transportasi Sulit, Ekonomi & Kesehatan DAS Barito Terhambat: Sorotan Legislator Kalteng!

Senin, 17 November 2025 - 16:21 WIB

Gebrakan Prabowo! Tiap Kelas Dilengkapi Smartboard (IFP), Didanai Uang Hasil Korupsi!

Senin, 17 November 2025 - 15:21 WIB

KPK Gencar Usut Korupsi Haji Kemenag 2023–2024: Belasan Pengusaha Travel Dipanggil Massal

Senin, 17 November 2025 - 01:59 WIB

Fenomena Labubu dari Blind Box ke Hollywood: Efek Lisa BLACKPINK Bawa Art Toy Jadi Film Sony

Minggu, 16 November 2025 - 20:08 WIB

Anggota DPRD Kalteng Desak Pembangunan Merata: Infrastruktur Jalan Desa Balawa, Maipe, Sarapat Mendesak

Berita Terbaru