Blunder Live RTM di KLCC: Prabowo Disebut Jokowi, Malaysia Langsung Minta Maaf

- Jurnalis

Senin, 27 Oktober 2025 - 05:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto. [Biro Pers Istana]

Presiden Prabowo Subianto. [Biro Pers Istana]

1TULAH.COM-Panggung bergengsi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, sempat diwarnai oleh insiden memalukan yang memicu reaksi cepat dari pihak tuan rumah. Stasiun televisi pemerintah Malaysia, Radio Televisyen Malaysia (RTM), secara terbuka menyampaikan permohonan maaf setelah komentatornya keliru menyebut nama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai pendahulunya, Joko Widodo.

Kesalahan Fatal Komentator RTM di KLCC

Menurut laporan kantor berita Antara, insiden salah sebut Presiden RI ini terjadi pada Minggu (26/10/2025) selama siaran langsung sesi kedatangan para pemimpin negara di Pusat Konvensi Kuala Lumpur (KLCC).

Saat Presiden Prabowo Subianto tiba dan melangkah di lokasi acara, komentator RTM justru dengan gamblang menyebut sosok yang hadir tersebut sebagai Presiden RI Joko Widodo. Kesalahan fatal dalam penyebutan nama Kepala Negara ini, yang saat itu menjabat, terdengar jelas oleh para jurnalis internasional yang meliput jalannya KTT ASEAN ke-47 di pusat media.

Baca Juga :  KPK sebut Tak Hentikan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag

RTM Ambil Tindakan Cepat: Permohonan Maaf Resmi

Menyadari blunder yang memalukan dan berpotensi berdampak pada hubungan diplomatik, pihak RTM bergerak cepat. Tidak butuh waktu lama, RTM segera merilis pernyataan resmi untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas insiden tersebut.

“Departemen Penyiaran Malaysia menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas kesalahan yang terjadi selama siaran langsung RTM dalam rangka KTT Ke-47 ASEAN dan pertemuan terkait yang diadakan di Pusat Konvensi Kuala Lumpur (KLCC),” tulis keterangan resmi dari RTM.

Penyelidikan internal yang langsung digelar oleh stasiun penyiaran publik ini mengonfirmasi bahwa komentator siaran telah keliru dalam mengidentifikasi Presiden RI Prabowo Subianto dengan pendahulunya.

Permintaan Maaf Khusus Ditujukan kepada Indonesia

RTM menegaskan bahwa mereka memandang serius insiden ini. Sebagai wujud tanggung jawab, permohonan maaf secara spesifik ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Pemerintah Indonesia.

Baca Juga :  Pemkab Barsel Selesaikan 100% Pembangunan 14 Jalan Usaha Tani, Ini Lokasinya!

“RTM memandang hal ini dengan serius dan telah mengambil tindakan yang sesuai. RTM dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia, serta kepada semua pihak yang terdampak oleh kesalahan ini,” lanjut pernyataan tersebut, menekankan keseriusan pihak Malaysia dalam menangani masalah ini.

Komitmen Perketat Verifikasi Editorial

Sebagai langkah perbaikan ke depan, RTM berjanji akan mengambil tindakan preventif. Mereka berkomitmen untuk memperketat pengawasan editorial dan proses verifikasi fakta. Tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan dan memastikan semua informasi yang disiarkan, terutama yang berkaitan dengan tokoh penting dan acara kenegaraan seperti KTT ASEAN Kuala Lumpur, disajikan secara akurat dan berintegritas.

Insiden ini menjadi pengingat penting bagi media penyiaran publik tentang krusialnya akurasi informasi, khususnya dalam liputan acara diplomatik berskala internasional. (Sumber:Suara.com)

Berita Terkait

Standar Profesionalisme Hancur: Ahli Gizi Dilecehkan, Risiko Keracunan Ancam Program Gizi Anak
Perburuan Slot Piala Dunia 2026 Memanas: 32 Negara Lolos, Perebutan 16 Tiket Tersisa!
Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi Perempuan di Tumpukan Sampah Cipayung
Akses Transportasi Sulit, Ekonomi & Kesehatan DAS Barito Terhambat: Sorotan Legislator Kalteng!
Gebrakan Prabowo! Tiap Kelas Dilengkapi Smartboard (IFP), Didanai Uang Hasil Korupsi!
KPK Gencar Usut Korupsi Haji Kemenag 2023–2024: Belasan Pengusaha Travel Dipanggil Massal
Fenomena Labubu dari Blind Box ke Hollywood: Efek Lisa BLACKPINK Bawa Art Toy Jadi Film Sony
Anggota DPRD Kalteng Desak Pembangunan Merata: Infrastruktur Jalan Desa Balawa, Maipe, Sarapat Mendesak
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 10:25 WIB

Standar Profesionalisme Hancur: Ahli Gizi Dilecehkan, Risiko Keracunan Ancam Program Gizi Anak

Selasa, 18 November 2025 - 08:20 WIB

Perburuan Slot Piala Dunia 2026 Memanas: 32 Negara Lolos, Perebutan 16 Tiket Tersisa!

Senin, 17 November 2025 - 17:26 WIB

Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi Perempuan di Tumpukan Sampah Cipayung

Senin, 17 November 2025 - 16:48 WIB

Akses Transportasi Sulit, Ekonomi & Kesehatan DAS Barito Terhambat: Sorotan Legislator Kalteng!

Senin, 17 November 2025 - 16:21 WIB

Gebrakan Prabowo! Tiap Kelas Dilengkapi Smartboard (IFP), Didanai Uang Hasil Korupsi!

Senin, 17 November 2025 - 15:21 WIB

KPK Gencar Usut Korupsi Haji Kemenag 2023–2024: Belasan Pengusaha Travel Dipanggil Massal

Senin, 17 November 2025 - 01:59 WIB

Fenomena Labubu dari Blind Box ke Hollywood: Efek Lisa BLACKPINK Bawa Art Toy Jadi Film Sony

Minggu, 16 November 2025 - 20:08 WIB

Anggota DPRD Kalteng Desak Pembangunan Merata: Infrastruktur Jalan Desa Balawa, Maipe, Sarapat Mendesak

Berita Terbaru