Bukan Sekadar Gaya Hidup: Keberlanjutan Jadi Prinsip Utama Generasi Z dan Milenial

- Jurnalis

Sabtu, 17 Mei 2025 - 05:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

1TULAH.COM-Anggapan bahwa keberlanjutan hanyalah tren gaya hidup kini terbantahkan. Bagi Generasi Z dan Milenial, kelestarian lingkungan telah bertransformasi menjadi prinsip hidup yang mendasari berbagai aspek kehidupan mereka.

Mulai dari pilihan karier, pola konsumsi, hingga nilai-nilai yang mereka perjuangkan, semuanya kini semakin berpihak pada kelestarian bumi.

Fenomena ini diperkuat oleh survei global terbaru dari Deloitte. Dalam laporan Deloitte 2025 Gen Z and Millennial Survey, terungkap bahwa 70 persen responden dari kedua generasi ini menganggap penting reputasi perusahaan terkait lingkungan saat mereka mempertimbangkan tawaran pekerjaan. Lebih lanjut, hampir dua pertiga dari mereka menyatakan bersedia membayar lebih mahal untuk produk yang terbukti berkelanjutan.

“Generasi Z dan Milenial semakin menyatukan nilai-nilai pribadi mereka dengan pilihan karier dan konsumsi,” tulis Deloitte dalam laporannya. “Mereka menginginkan pekerjaan yang bermakna dan dunia yang lebih baik.”

Survei yang melibatkan lebih dari 23.000 responden di seluruh dunia, termasuk Asia Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa, ini menyoroti betapa krusialnya isu lingkungan bagi generasi muda. Generasi Z (lahir antara 1995 dan 2005) dan Milenial (kelahiran 1983 hingga 1994) diprediksi akan mengisi 74 persen tenaga kerja global pada tahun 2030.

Kecemasan yang Meningkat Terhadap Kondisi Lingkungan

Kekhawatiran terhadap masa depan bumi pun semakin nyata. Survei Deloitte mencatat bahwa 65 persen Gen Z dan 63 persen Milenial mengaku merasa khawatir terhadap kondisi lingkungan dalam 30 hari terakhir. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kecemasan ini bukanlah isapan jempol belaka. Kurang dari 30 persen responden mengaku tidak mengalami peristiwa cuaca ekstrem dalam setahun terakhir. Ini berarti, mayoritas generasi muda telah merasakan langsung dampak krisis iklim, mulai dari banjir, kebakaran hutan, gelombang panas, hingga bencana alam lainnya.

Baca Juga :  Suku Kajang di Sulawesi Selatan: Penjaga Hutan Terbaik Dunia di Tengah Krisis Iklim Global

Dampak Nyata pada Pilihan Karier dan Konsumsi

Keyakinan akan pentingnya keberlanjutan secara signifikan memengaruhi keputusan karier dan konsumsi mereka:

  • Pilihan Karier yang Bertanggung Jawab: Sekitar 23 persen responden melakukan riset mendalam tentang praktik keberlanjutan perusahaan sebelum menerima pekerjaan. Bahkan, 15 persen Gen Z dan 13 persen Milenial mengaku pernah berhenti dari pekerjaan karena isu lingkungan yang diabaikan perusahaan. Hampir separuh dari mereka (48 persen Gen Z dan 47 persen Milenial) juga mendesak tempat kerja mereka untuk mengambil tindakan yang lebih serius dalam menjaga lingkungan.
  • Konsumsi yang Lebih Selektif: Di luar lingkungan kerja, gaya hidup mereka pun mengalami transformasi. Mereka tidak lagi sembarangan dalam membeli. Sekitar 65 persen Gen Z dan 63 persen Milenial bersedia membayar lebih untuk produk yang berkelanjutan. Lebih jauh lagi, sekitar seperempat dari mereka rutin meneliti dampak lingkungan suatu merek sebelum melakukan pembelian.
  • Aksi Nyata di Kehidupan Sehari-hari: Langkah-langkah konkret untuk mengurangi jejak karbon juga semakin banyak diambil. 43 persen Gen Z dan 47 persen Milenial melaporkan telah menghemat air di rumah. Lebih dari sepertiga mulai beralih ke transportasi yang lebih efisien, seperti sepeda, kendaraan listrik, atau transportasi publik. Sekitar 25 persen telah memperbarui rumah mereka dengan teknologi berkelanjutan seperti panel surya, dan 45 persen lainnya berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat. Bahkan, hampir separuh dari setiap kelompok ingin memiliki kendaraan listrik atau hibrida.
Baca Juga :  Balas Dendam Menjadi Alasan Pelaku Hilangkan Nyawa Balita di Singkawang

Implikasi bagi Perusahaan: Lebih dari Sekadar Citra

Laporan Deloitte menyimpulkan bahwa “Makna, uang, dan kesejahteraan menjadi tiga hal yang ingin mereka seimbangkan dalam hidup.” Namun, satu hal yang menjadi sorotan adalah bahwa generasi ini tidak lagi bisa memisahkan karier dari komitmen pada bumi.

Di tengah ketidakpastian ekonomi, perusahaan memiliki peran krusial dalam mendukung kesejahteraan karyawan, termasuk memberikan gaji dan tunjangan yang sesuai. Namun, lebih dari itu, perusahaan perlu memiliki tujuan yang jelas dan transparan, terutama terkait dengan keberlanjutan. Ini bukan hanya soal pencitraan, tetapi esensial untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Pekerja muda ingin merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki arti dan berkontribusi pada tujuan yang lebih besar.

Kesimpulan: Memahami Motivasi dan Memberikan Pengalaman yang Relevan

Untuk dapat memengaruhi cara kerja dan loyalitas Generasi Z dan Milenial, perusahaan perlu melakukan dua hal: memahami motivasi mereka yang kuat terhadap isu lingkungan dan memberikan pengalaman kerja yang relevan dan personal.

Ketika perusahaan mampu mewadahi tujuan pribadi dan profesional generasi ini, hasil yang luar biasa akan mengikuti: produktivitas meningkat, kualitas kerja membaik, dan bisnis pun tumbuh secara berkelanjutan.

Dengan semakin kuatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, jelas bahwa ini bukan lagi sekadar tren sesaat. Bagi Generasi Z dan Milenial, keberlanjutan adalah masa depan, dan mereka siap untuk menjadi agen perubahan. (Sumber:Suara.com)

 

Berita Terkait

Invasi Kutu di Amerika Utara: Perubahan Iklim Pemicu Utama, Ancaman Kesehatan Kian Serius
Polemik “Plain Packaging” Rokok: Ancaman Identitas Merek dan Industri Tembakau Nasional
Sinergi BUMN Sukseskan Proyek 3 Juta Rumah: Peran SIG dan Timah Properti di Bekasi
Ini Dia Fakta Tentang Singapura, Simak Penjelasannya
Pemprov DKI Beri Diskon Pajak di Bidang Perhotelan Sampai Kuliner
DPRD Kalteng Sahkan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024: Transparansi dan Optimasi Pendapatan Jadi Sorotan
Mengungkap Siapa Pemilik Wilmar International: Raksasa Agribisnis di Tengah Sorotan Kejagung
Retret Kepala Sekolah Rakyat ala Militer: Antara Disiplin dan Kekhawatiran Militerisasi Pendidikan
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:14 WIB

Invasi Kutu di Amerika Utara: Perubahan Iklim Pemicu Utama, Ancaman Kesehatan Kian Serius

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:53 WIB

Polemik “Plain Packaging” Rokok: Ancaman Identitas Merek dan Industri Tembakau Nasional

Kamis, 19 Juni 2025 - 02:50 WIB

Sinergi BUMN Sukseskan Proyek 3 Juta Rumah: Peran SIG dan Timah Properti di Bekasi

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:42 WIB

Ini Dia Fakta Tentang Singapura, Simak Penjelasannya

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:05 WIB

DPRD Kalteng Sahkan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024: Transparansi dan Optimasi Pendapatan Jadi Sorotan

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:57 WIB

Mengungkap Siapa Pemilik Wilmar International: Raksasa Agribisnis di Tengah Sorotan Kejagung

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:06 WIB

Retret Kepala Sekolah Rakyat ala Militer: Antara Disiplin dan Kekhawatiran Militerisasi Pendidikan

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:11 WIB

Angin Segar APBN 2025: Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp129 Triliun untuk Dorong Ekonomi & Prioritas Kabinet Merah Putih

Berita Terbaru

Aksi Nathan Tjoe-A-On membela Timnas Indonesia U-23, dalam laga Piala Asia U-23 2024 versus Yordania U-23, Minggu (21/4/2024). Sumber foto : suara.com

Olahraga

Kabar Buruk! Nathan Tjoe-A-On Didepak Swansea City

Kamis, 19 Jun 2025 - 10:46 WIB

Jalan-Jalan Ke Singapura. (Dok. PegiPegi)

Berita

Ini Dia Fakta Tentang Singapura, Simak Penjelasannya

Rabu, 18 Jun 2025 - 17:42 WIB