1TULAH.COM-Anggapan bahwa keberlanjutan hanyalah tren gaya hidup kini terbantahkan. Bagi Generasi Z dan Milenial, kelestarian lingkungan telah bertransformasi menjadi prinsip hidup yang mendasari berbagai aspek kehidupan mereka.
Mulai dari pilihan karier, pola konsumsi, hingga nilai-nilai yang mereka perjuangkan, semuanya kini semakin berpihak pada kelestarian bumi.
Fenomena ini diperkuat oleh survei global terbaru dari Deloitte. Dalam laporan Deloitte 2025 Gen Z and Millennial Survey, terungkap bahwa 70 persen responden dari kedua generasi ini menganggap penting reputasi perusahaan terkait lingkungan saat mereka mempertimbangkan tawaran pekerjaan. Lebih lanjut, hampir dua pertiga dari mereka menyatakan bersedia membayar lebih mahal untuk produk yang terbukti berkelanjutan.
“Generasi Z dan Milenial semakin menyatukan nilai-nilai pribadi mereka dengan pilihan karier dan konsumsi,” tulis Deloitte dalam laporannya. “Mereka menginginkan pekerjaan yang bermakna dan dunia yang lebih baik.”
Survei yang melibatkan lebih dari 23.000 responden di seluruh dunia, termasuk Asia Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa, ini menyoroti betapa krusialnya isu lingkungan bagi generasi muda. Generasi Z (lahir antara 1995 dan 2005) dan Milenial (kelahiran 1983 hingga 1994) diprediksi akan mengisi 74 persen tenaga kerja global pada tahun 2030.
Kecemasan yang Meningkat Terhadap Kondisi Lingkungan
Kekhawatiran terhadap masa depan bumi pun semakin nyata. Survei Deloitte mencatat bahwa 65 persen Gen Z dan 63 persen Milenial mengaku merasa khawatir terhadap kondisi lingkungan dalam 30 hari terakhir. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kecemasan ini bukanlah isapan jempol belaka. Kurang dari 30 persen responden mengaku tidak mengalami peristiwa cuaca ekstrem dalam setahun terakhir. Ini berarti, mayoritas generasi muda telah merasakan langsung dampak krisis iklim, mulai dari banjir, kebakaran hutan, gelombang panas, hingga bencana alam lainnya.
Dampak Nyata pada Pilihan Karier dan Konsumsi
Keyakinan akan pentingnya keberlanjutan secara signifikan memengaruhi keputusan karier dan konsumsi mereka:
- Pilihan Karier yang Bertanggung Jawab: Sekitar 23 persen responden melakukan riset mendalam tentang praktik keberlanjutan perusahaan sebelum menerima pekerjaan. Bahkan, 15 persen Gen Z dan 13 persen Milenial mengaku pernah berhenti dari pekerjaan karena isu lingkungan yang diabaikan perusahaan. Hampir separuh dari mereka (48 persen Gen Z dan 47 persen Milenial) juga mendesak tempat kerja mereka untuk mengambil tindakan yang lebih serius dalam menjaga lingkungan.
- Konsumsi yang Lebih Selektif: Di luar lingkungan kerja, gaya hidup mereka pun mengalami transformasi. Mereka tidak lagi sembarangan dalam membeli. Sekitar 65 persen Gen Z dan 63 persen Milenial bersedia membayar lebih untuk produk yang berkelanjutan. Lebih jauh lagi, sekitar seperempat dari mereka rutin meneliti dampak lingkungan suatu merek sebelum melakukan pembelian.
- Aksi Nyata di Kehidupan Sehari-hari: Langkah-langkah konkret untuk mengurangi jejak karbon juga semakin banyak diambil. 43 persen Gen Z dan 47 persen Milenial melaporkan telah menghemat air di rumah. Lebih dari sepertiga mulai beralih ke transportasi yang lebih efisien, seperti sepeda, kendaraan listrik, atau transportasi publik. Sekitar 25 persen telah memperbarui rumah mereka dengan teknologi berkelanjutan seperti panel surya, dan 45 persen lainnya berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat. Bahkan, hampir separuh dari setiap kelompok ingin memiliki kendaraan listrik atau hibrida.
Implikasi bagi Perusahaan: Lebih dari Sekadar Citra
Laporan Deloitte menyimpulkan bahwa “Makna, uang, dan kesejahteraan menjadi tiga hal yang ingin mereka seimbangkan dalam hidup.” Namun, satu hal yang menjadi sorotan adalah bahwa generasi ini tidak lagi bisa memisahkan karier dari komitmen pada bumi.
Di tengah ketidakpastian ekonomi, perusahaan memiliki peran krusial dalam mendukung kesejahteraan karyawan, termasuk memberikan gaji dan tunjangan yang sesuai. Namun, lebih dari itu, perusahaan perlu memiliki tujuan yang jelas dan transparan, terutama terkait dengan keberlanjutan. Ini bukan hanya soal pencitraan, tetapi esensial untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Pekerja muda ingin merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki arti dan berkontribusi pada tujuan yang lebih besar.
Kesimpulan: Memahami Motivasi dan Memberikan Pengalaman yang Relevan
Untuk dapat memengaruhi cara kerja dan loyalitas Generasi Z dan Milenial, perusahaan perlu melakukan dua hal: memahami motivasi mereka yang kuat terhadap isu lingkungan dan memberikan pengalaman kerja yang relevan dan personal.
Ketika perusahaan mampu mewadahi tujuan pribadi dan profesional generasi ini, hasil yang luar biasa akan mengikuti: produktivitas meningkat, kualitas kerja membaik, dan bisnis pun tumbuh secara berkelanjutan.
Dengan semakin kuatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, jelas bahwa ini bukan lagi sekadar tren sesaat. Bagi Generasi Z dan Milenial, keberlanjutan adalah masa depan, dan mereka siap untuk menjadi agen perubahan. (Sumber:Suara.com)