1TULAH.COM, Pelaihari – Banjir merendam beberapa wilayah desa yang ada di Kecamatan Kurau dan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel, beberapa hari belakangan ini.
Diketahui air mulai menggenang pemukiman warga sejak Senin, 20 Januari dan semakin parah pada Selasa 21 Januari 2025, akibat tingginya intensitas hujan di wilayah Tala, sehingga air sungai di wilayah tersebut meluap ke pemukiman warga, serta persawahan, karena luapan air tidak mampu lagi menampung debit air.
Kapolsek Kurau, Iptu Bambang Hariansya, dalam keterangan pers diterima 1tulah.com di Pelaihari, menyebutkan dari hasil patroli pihaknya pada daerah rawan banjir. Genangan air merendam sebagian rumah warga di Kecamatan Kurau dan Bumi Makmur.
Menurut Iptu Bambang, terjadi peningkatan intensitas hujan yang cukup tinggi dan mengakibatkan debit air naik signifikan. Adapun di Kecamatan Kurau, desa yang terdampak, yaitu Kali Besar 90% pemukiman penduduk terendam mencapai ketinggian ± 20-30 cm, Handil Negara 70% pemukiman penduduk terendam dengan ketinggian ± 20-30 cm, Padang Luas 10% pemukiman penduduk terendam ketinggian diperkirakan ± 10-20 cm dan Kurau 10% pemukiman penduduk terendam ketinggian bervariasi antara ± 10-20cm.
Sedangkan di Kecamatan Bumi Makmur, desa yang terdampak banjir, yakni Bumi Harapan 90% pemukiman penduduk terendam ketinggian mencapai antara ± 10-20 cm, Handil Suruk 40% pemukiman penduduk terendam ketinggian mencapai ± 10-20 cm dan Kurau Utara 10% pemukiman penduduk terendam ketinggian antara ± 10-20 cm.
“Ada sebagian badan jalan desa terendam sekitar ±10-15 cm, namun tidak mengganggu aktivitas warga,” jelas Kapolsek Iptu Bambang, Rabu malam, 22 Januari 2025.

Dia juga menjelaskan, debit air naik secara signifikan, akibat hujan deras yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, banjir juga diperparah oleh kiriman air dari sungai Desa Benua Raya, Bati-Bati, yang mengalir ke wilayah tersebut. Kondisi ini menyebabkan genangan air semakin meluas hingga merendam pemukiman warga.
“Debit air meningkat karena terjadi hujan deras beberapa hari terakhir sedangkan air yang masuk ke wilayah Kurau maupun Kecamatan Bumi Makmur merupakan kiriman air dari sungai dari Desa Benua Raya Bati -Bati,” jelasnya.
Kemudian, Kapolsek Iptu Bambang, mengatakan dikarenakan air laut juga mengalami naik atau pasang rob, sehingga berdampak pada aliran air sampai ke laut kurang maksimal sehingga merendam beberapa wilayah desa di Kecamatan Kurau dan Bumi Makmur.
Hingga saat ini belum ada warga yang memerlukan evakuasi, karena ketinggian air masih dianggap aman oleh masyarakat setempat.
“Saat ini masih belum ada warga yang memerlukan evakuasi karena ketinggian air masih dianggap warga aman,” ujarnya
Pihak Kecamatan Kurau dan Bumi Makmur sedang melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak banjir, yang selanjutnya akan diajukan untuk menerima bantuan bahan pokok atau bantuan dapur umum.
“Saat ini di wilayah dua kecamatan cuaca gerimis kemungkinan apabila malam ini intensitas hujan tinggi akan berdampak pada bertambahnya ketinggian air yang merendam rumah warga,” tuntas Kapolsek Kurau Iptu Bambang Hariansya.
Aliran Sungai Tak Lancar, Ratusan Rumah di Kurau Tala Teredam
Penyebab ratusan rumah di Desa Kurau, Kecamatan Kurau, Tala, terendam air karena diduga kondisi aliran sungai tidak lancar. Namun kebanyakan warga masih bertahan di rumah dan belum ada yang dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Dari pantauan 1tulah.com, genangan air selain merendam rumah warga ada beberapa bangunan sekolah SD dan langgar yang ikut terdampak. Banjir juga merendam persawahan dan jalan hingga menghambat pengguna jalan umum, Rabu sore, 22 Januari 2025.
Kepala Desa Kurau, Anang Kaderi. mengatakan air mulai terlihat pasang sejak 5 Desember 2024 lalu. Namun memuncaknya banjir merendam rumah warga baru dua hari belakangan ini.
Mengakibatkan air merendam bangunan sekolah, musala dan pondok pesantren serta sarana ibadah lainnya.
“Warga sendiri sekarang sudah tidak bisa kemana-mana tidak bisa beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.
Ia bilang, begitu juga banjir merendam persawahan ada sekitar 230 hektare lahan pertanian untuk seluruh di Desa Kurau, sedangkan di sini merupakan pemasok pangan terutama beras untuk Kalsel.
Menurutnya, penduduk Desa Kurau berjumlah 2.382 jiwa, 781 KK dan 678 rumah. Hampir 97% rumah warga di Desa Kurau terendam.
“Penyebab banjir ini karena ada kendala pada bagian muara harus ada pendalaman atau pengerukan,” pungkasnya.
Terpisah salah seorang warga terdampak banjir Saniah, mengaku sudah dua hari rumahnya terendam banjir hingga memutuskan untuk mengungsi ke rumah keluarganya.
“Sudah tidak bisa lagi aktivitas memasak di rumah, saya memilih mengungsi ke rumah anak,” ucapnya.
Penulis: M Lutfi Ashidiqi
Editor: Aprie