1TULAH.COM– Presiden Prabowo Subianto membentuk lembaga baru yang dinamakan Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan. Badan ini bernaung di bawah Kementerian Keuangan dan akan dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Pembentukan badan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 158 Tahun 2024 tentang Kementerian Keuangan. Badan Intelijen Keuangan memiliki tugas utama dalam pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, serta pengelolaan data, informasi, dan intelijen keuangan.
Apa Itu Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan? Pahami Tugas dan Fungsi Badan Intelijen Keuangan Nasional
Lembaga ini hadir untuk memperkuat sistem keuangan negara melalui teknologi dan intelijen data yang terkini.
Badan ini dibentuk untuk mendukung Kementerian Keuangan dalam berbagai fungsi yang berkaitan dengan teknologi informasi dan intelijen keuangan. Berikut adalah tugas utama yang akan dilaksanakan:
- Pengembangan Kebijakan Teknis dan Program
- Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Intelijen Keuangan
- Pemantauan dan Evaluasi
- Administrasi Badan
- Tugas Tambahan dari Menteri Keuangan
Mengapa Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan Penting?
Keberadaan BIKN sangat penting bagi Indonesia karena beberapa alasan:
- Menjaga stabilitas sistem keuangan: Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan negara dengan mencegah dan memberantas berbagai bentuk kejahatan keuangan.
- Melindungi perekonomian nasional: Dengan mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme, Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan turut melindungi perekonomian nasional dari dampak negatif kegiatan kriminal.
- Meningkatkan kepercayaan investor: Keberadaan lembaga intelijen keuangan yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
Tantangan yang Dihadapi Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan
Meskipun memiliki peran yang sangat strategis, Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan juga menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:
- Perkembangan kejahatan keuangan yang semakin canggih: Pelaku kejahatan keuangan terus mengembangkan modus operandi yang semakin sulit dilacak.
- Kurangnya kesadaran masyarakat: Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya melaporkan transaksi keuangan yang mencurigakan.
- Keterbatasan sumber daya: Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan membutuhkan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai untuk menjalankan tugasnya secara efektif.
Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuanganmerupakan lembaga yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas sistem keuangan negara. Dengan tugas dan fungsi yang strategis, Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam melawan berbagai ancaman keuangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. (Sumber:Suara.com)