1TULAH.COM-Pulau Sebatik, sebuah pulau yang membentang di perbatasan Indonesia-Malaysia, menyimpan cerita unik tentang ketergantungan energi. Meski berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebagian besar masyarakat di pulau ini, terutama nelayan dan pembudidaya rumput laut di Mansapa, Nunukan Selatan, masih mengandalkan pasokan bensin dan listrik dari Tawau, Malaysia.
Pembangunan IKN Nusantara dapat menjadi katalisator percepatan pengembangan energi terbarukan di wilayah perbatasan seperti Pulau Sebatik. Potensi energi surya dan angin yang melimpah di pulau ini belum tergarap secara maksimal.
Dengan memanfaatkan momentum IKN, Indonesia dapat mewujudkan kemandirian energi dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terluar.
Kenapa Memilih Tawau?
Beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Pulau Sebatik lebih memilih membeli bensin dan listrik dari Tawau adalah:
- Aksesibilitas: Jarak antara Pulau Sebatik dengan Tawau relatif dekat, sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli kebutuhan energi.
- Harga: Terkadang, harga bensin dan listrik di Tawau lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di wilayah Indonesia.
- Kualitas: Beberapa masyarakat beranggapan bahwa kualitas bahan bakar dari Tawau lebih baik.
Dampak Ketergantungan Energi dari Luar Negeri
Ketergantungan energi dari negara lain membawa sejumlah dampak, antara lain:
- Kerentanan terhadap fluktuasi harga: Perubahan harga energi di Malaysia dapat berdampak langsung pada perekonomian masyarakat Pulau Sebatik.
- Keterbatasan pengembangan energi lokal: Ketergantungan pada energi impor cenderung menghambat pengembangan potensi energi lokal seperti energi surya dan angin yang melimpah di wilayah tersebut.
- Ketergantungan ekonomi: Masyarakat menjadi sangat bergantung pada ekonomi Malaysia, sehingga rentan terhadap kebijakan ekonomi negara tetangga.
Potensi Pengembangan Energi Lokal
Melihat kondisi geografis dan potensi alam yang dimiliki, Pulau Sebatik sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan. Beberapa potensi yang bisa dikembangkan antara lain:
- Energi surya: Intensitas matahari yang tinggi di wilayah ini sangat mendukung pemanfaatan energi surya untuk pembangkit listrik maupun penggunaan panel surya di rumah tangga.
- Energi angin: Angin laut yang cukup kencang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik melalui turbin angin.
- Biomassa: Limbah pertanian dan perikanan dapat diolah menjadi bahan bakar biomassa.
Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi masalah ketergantungan energi dari luar negeri dan mengembangkan potensi energi lokal, beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemerintah:
- Meningkatkan infrastruktur kelistrikan di Pulau Sebatik.
- Memberikan insentif bagi masyarakat yang beralih ke energi terbarukan.
- Memfasilitasi pengembangan industri energi terbarukan di wilayah tersebut.
- Swasta:
- Investasi dalam proyek energi terbarukan di Pulau Sebatik.
- Kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan solusi energi yang berkelanjutan.
- Masyarakat:
- Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya energi terbarukan.
- Berpartisipasi aktif dalam program-program pemerintah yang berkaitan dengan energi.
Ketergantungan masyarakat Pulau Sebatik pada energi dari Tawau merupakan tantangan yang harus segera diatasi. Pengembangan energi lokal tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada energi impor, tetapi juga akan membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Sumber:Suara.com)