1tulah.com, PALANGKA RAYA-Kelangkaan pangan yang menjadi pemicu inflasi di wilayah Kalteng, dipicu oleh masih tingginya ketergantungan Bumi Tambun Bungai ini, dengan pasokan dari luar, baik sesame provinsi di Pulau Kalimantan maupun Pulau Jawa.
Dalam rangka untuk mengatasi kelangkaan pada sejumlah bahan pokok yang kerap terjadi, Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Achmad Rasyid meminta pemda supaya dapat memperkuat ketersediaan pangan di Kalteng ini.
Ia mengatakan, kelangkaan terhadap sejumlah bahan kebutuhan pokok berdampak terhadap mahalnya harga, sehingga itu salah satu yang mengakibatkan inflasi terjadi.
Oleh karenanya, pemda baik provinsi, kabupaten dan kota harus dapat memperkuat ketersediaan pangan itu.
“Jika ketersediaan pangan kita kuat, maka kebutuhan juga dapat terus dipenuhi dan tidak akan terjadi kelangkaan. Dalam upaya memperkuat ketersediaan pangan itu, tentunya sektor ketahanan pangan perlu diperhatikan, baik itu program yang dicanangkan maupun usaha masyarakat,” ujar H. Achmad Rasyid, Minggu (2/7/2023).
Menurutnya, Kalteng memiki potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup memadai, untuk memenuhi kebutuhan daerah terutama pangan, tinggal hanya bagaimana daerah berinovasi dalam upaya mengembangkannya untuk mengoptimalisasikan potensi itu.
Disebutkannya, daerah ini jangan sampai terus bergantung dengan provinsi lain untuk memenuhi sejumlah kebutuhan pangan. Sebab, jika itu terus terjadi ada berbagai dampak yang terjadi misalnya terjadi kelangkaan, jika stok di luar provinsi juga terbatas, dan itu pastinya akan mempengaruhi harga.
“Apabila stok di provinsi lain terbatas maka kita tidak akan kebagian, dan terjadilah kelangkaan akibatnya harga-harga akan mahal. Jadi untuk mengatasi hal itu daerah ini sebisa mungkin memperkuat ketersediaan atau ketahanan pangan secara mandiri, ini yang harus dipikirkan,” tandas Legislator yang berasal dari Partai Gerindra ini. (Ingkid)