1TULAH.COM – Ribuan masyarakat di Jakarta, Indonesia menggelar sholat gaib di Masjid Istiqlal, Jakarta pada 10 Februari 2023 kemarin.
Tujuan dari sholat gaib ini adalah untuk mendoakan korban gempa bumi yang melanda Tukri dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023 lalu.
Sholat gaib ini dilaksanakan setelah sholat Jum’at.
Sholat gaib itu memang sudah rutin dilaksanakan usai sholat Jum’at setiap minggunya di Masjid Istiqlal, akan tetapi secara khusus kali ini dimaksdukan untuk korban gempa di Tukri dan Suriah.
“Sholat Ghaib kali ini, kami khususkan, utamanya untuk para korban gempa saudara-saudara kita di Suriah maupun di Turki. Karena mereka saudara kita seiman seagama, kita sebagai umat Islam memang harus peduli mendoakan. Memang juga ada imbauan dari Kemenag juga,” terang Buchori.
Sholat gaib ini sendiri dipimpin langsung oleh Imam Besar masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang diikuti oleh ribuan jamaah, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD yang sebelumnya menjadi khatib dalam sholat Jum’at.
Salah satu jamaah bernama Setyo Subianto (50), tidak dapat menyembunyikan rasa dukanya. Ia mengaku sudah sering mengikuti sholat gaib di Masjid Istiqlal sehbais sholat Jum’at, akan tetapi ia merasakan sangat sedih ketika melaksanakan sholat gaib ini. Mengingat ada begitu banyak korban jiwa hingga luka-luka dalam insiden ini.
“Saya prihatin, namanya musibah ada dimana saja, Allah sudah menentukan. Harapan saya, untuk saudara-saudara Islam, saya mendoakan semoga mereka diterima di sisi Allah SWT dan semoga juga secepatnya ada bantuan-bantuan disana. Menghimbau juga misalnya umat Islam lainnya mengirim relawan atau menyumbang dana seadanya untuk membantu meringankan beban mereka disana,” ungkap Setyo.
Jamaah lainnya pun turut menyatakan belasungkawa dan mendesak pemerintah untuk mengirimkan bantuan sesegera mungkin.
“Sebagai negara mayoritas Muslim, Indonesia harus segera membantu,” kata Arfan (40).
“Jangan terlalu lama, mereka sangat membutuhkan bantuan.” Sambungnya.
Hingga hari Jum’at kemarin, mengenai korban jiwa dalam gempa tersebut sudah mencapai 22.000 orang. Lebih dari 70.000 lainnya mengalami luka-luka. (Delia Anisya Fitri)
Sumber: voaindonesia.com