Gempa di Turki-Suriah Tewaskan Korban Sekitar 500 Jiwa Lebih

- Jurnalis

Senin, 6 Februari 2023 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim penyelamat membawa seseorang dari bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Malatya, Turki, 6 Februari 2023. Sumber foto : voaindonesia.com

Tim penyelamat membawa seseorang dari bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Malatya, Turki, 6 Februari 2023. Sumber foto : voaindonesia.com

1TULAH.COM – Otoritas Turki dan Suriah mengumumkan jumlah korban jiwa gempa dahsyat pada Senin (6/2) pagi mencapai ratusan orang.

Sekitar 500 jiwa lebih korban meninggal di kedua negara, ribuan lainnya luka-luka dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah.

Gempa tersebut, yang terjadi pada dini hari di tengah musim dingin, juga dirasakan di Siprus dan Lebanon.

“Kami terguncang seperti buaian. Ada sembilan orang di rumah kami. Dua putra saya masih di bawah reruntuhan, saya masih menunggu mereka,” kata seorang perempuan, yang mengalami patah lengan dan luka di wajahnya saat berbicara dari dalam ambulans di dekat lokasi runtuhan tempat tinggalnya yang memiliki tujuh lantai di Diyarbakir.

“Saya tidak pernah merasakan hal seperti ini dalam 40 tahun hidup saya,” kata Erdem, penduduk Kota Gaziantep, Turki, dekat pusat gempa, yang menolak menyebutkan nama belakangnya.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan 284 orang tewas dan 2.323 orang terluka.

Pihak berwenang mengerahkan tim penyelamat dan mengirimkan pesawat ke daerah yang terkena dampak, sambil menyatakan “alarm level 4” yang artinya Ankara membutuhkan bantuan dari dunia internasional.

Di Suriah, yang telah hancur akibat perang saudara selama lebih dari 11 tahun, seorang pejabat kesehatan pemerintah mengatakan lebih dari 237 orang tewas dan sekitar 600 orang terluka, sebagian besar di Provinsi Hama, Aleppo dan Latakia, di mana banyak bangunan runtuh

Di barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah, tim SAR mengatakan puluhan orang tewas.

Lembaga penyiaran negara Turki RTR menunjukkan sebuah video di mana petugas penyelamat di Provinsi Osmaniye menggunakan selimut untuk membawa seorang pria yang terluka keluar dari gedung berlantai empat yang runtuh dan memasukkan korban ke dalam ambulans.

Dia adalah orang kelima yang ditarik dari puing-puing, ujar RTR.

Cuplikan di penyiar CNNTurk menunjukkan Kastil Gaziantep yang bersejarah mengalami kerusakan parah.

Baca Juga :  JYP USA Buka Suara Soal Gugatan KG VCHA: Ada Apa?

Presiden Tayyip Erdogan berbicara melalui telepon dengan gubernur dari delapan provinsi yang terkena dampak untuk mengumpulkan informasi tentang situasi dan upaya penyelamatan, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Sangat Tragis

Rekaman dari kota perbatasan Suriah Azaz, daerah yang dikuasai oleh pasukan oposisi, menunjukkan seorang petugas penyelamat membawa seorang balita dari sebuah bangunan yang rusak.

“Situasinya sangat tragis, puluhan bangunan runtuh di Kota Salqin,” kata seorang anggota organisasi penyelamat White Helmets dalam sebuah klip video di Twitter. Ia merujuk ke kota lain yang jaraknya sekitar 5 km dari perbatasan Turki.

Rumah-rumah “hancur total,” kata salah satu anggota tim SAR di klip, yang menunjukkan sebuah jalan dipenuhi puing-puing.

Presiden Bashar al-Assad mengadakan rapat kabinet darurat untuk meninjau kerusakan dan membahas langkah selanjutnya, kata kantor kepresidenan.

Televisi pemerintah Suriah menayangkan cuplikan tim penyelamat yang mencari korban selamat dalam hujan lebat dan hujan es. Pejabat kesehatan mendesak masyarakat untuk membantu membawa korban yang terluka ke ruang gawat darurat.

“Orang-orang yang terluka masih terus berdatangan tanpa henti,” kata Direktur Kesehatan Aleppo, Ziad Hage Taha, kepada Reuters melalui telepon.

Orang-orang di Damaskus, dan di kota-kota Beirut dan Tripoli di Lebanon, berlari ke jalan dan pergi ke mobil mereka untuk menjauh dari gedung mereka jika mereka runtuh, kata saksi mata.

Bantuan AS

Amerika Serikat (AS) “sangat prihatin” dengan bencana gempa yang menimpa Turki dan Suriah.

Washington sedang memantau peristiwa tersebut dengan cermat, kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Twitter.

“Saya telah menghubungi pejabat Turki untuk menyampaikan bahwa kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang dibutuhkan,” katanya.

Badan Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 7,8 magnitudo tersebut terjadi pada kedalaman 17,9 km.

Badan tersebut juga melaporkan terjadinya serangkaian gempa bumi, salah satunya berkekuatan 6,7.

Baca Juga :  Indonesia vs Myanmar: Duel Sengit Buka Piala AFF 2024, Garuda Muda Siap Merajai Asia Tenggara

Wilayah Turki melintasi garis patahan seismik.

Bencana hari ini adalah gempa terburuk yang terjadi di Turki sejak 1999 ketika gempa berkekuatan serupa menghancurkan Izmit dan wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul.

Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Getaran itu berlangsung sekitar satu menit dan menghancurkan jendela, menurut seorang saksi mata Reuters di Diyarbakir, 350 km ke timur, di mana seorang pejabat keamanan mengatakan sedikitnya 17 bangunan runtuh.

Pihak berwenang mengatakan 16 bangunan runtuh di Sanliurfa dan 34 di Osmaniye.

Lembaga penyiaran TRT dan  Haberturk  menunjukkan rekaman orang-orang yang melalukan pencarian di antara puing-puing bangunan, memindahkan tandu dan mencari korban selamat di Kota Kahramanmaras, yang saat itu masih gelap.

“Tugas utama kami adalah melakukan pekerjaan pencarian dan penyelamatan dan untuk melakukan itu semua tim kami dalam keadaan siaga,” kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu kepada wartawan.

Sejumlah getaran juga dirasakan di Ibu Kota Turki, Ankara, 460 km barat laut pusat gempa, dan di Siprus, di mana polisi melaporkan tidak ada kerusakan.

“Gempa bumi melanda wilayah yang kami khawatirkan. Ada kerusakan serius yang menyebar luas,” kata Kerem Kinik, Kepala Badan Bantuan Bulan Sabit Merah Turki, kepada Haberturk.

Ia mengeluarkan seruan kepada masyarakat untuk melakukan donor darah.

Turki adalah salah satu negara paling rawan gempa di dunia.

Lebih dari 17.000 orang tewas pada tahun 1999 ketika gempa berkekuatan 7,6 melanda Izmit, sebuah kota di tenggara Istanbul.

Pada 2011, gempa yang menghantam kota di bagian timur, Van, menewaskan lebih dari 500 orang. (Nova Eliza Putri)

Artikel ini pertama kali tayang di voaindonesia.com, dengan judul Gempa Besar Guncang Turki, Suriah: Lebih dari 500 Tewas, Ratusan Masih Terjebak.

Berita Terkait

JYP USA Buka Suara Soal Gugatan KG VCHA: Ada Apa?
Kemenangan Tipis atas Myanmar Bawa Timnas Indonesia Naik Peringkat FIFA
Calvin Verdonk Bidik La Liga, Siap Tantang Diri di Negeri Matador
Indonesia vs Myanmar: Duel Sengit Buka Piala AFF 2024, Garuda Muda Siap Merajai Asia Tenggara
Nissan Hyper Tourer: Tantangan Baru untuk Alphard, Teknologi AI Canggih Pantau Detak Jantung Sopir
Indonesia Menuju Net Zero 2060: Laporan Kearney Ungkap Potensi Besar
Indonesia Raya Berkibar di Ajang Sepak Bola Wanita, Timnas Putri Juara AFF 2024
CEO UnitedHealthcare Ditembak Mati di New York, Motif Pembunuhan Masih Misteri
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 08:14 WIB

JYP USA Buka Suara Soal Gugatan KG VCHA: Ada Apa?

Minggu, 8 Desember 2024 - 11:57 WIB

Calvin Verdonk Bidik La Liga, Siap Tantang Diri di Negeri Matador

Minggu, 8 Desember 2024 - 06:34 WIB

Indonesia vs Myanmar: Duel Sengit Buka Piala AFF 2024, Garuda Muda Siap Merajai Asia Tenggara

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:16 WIB

Nissan Hyper Tourer: Tantangan Baru untuk Alphard, Teknologi AI Canggih Pantau Detak Jantung Sopir

Jumat, 6 Desember 2024 - 09:55 WIB

Indonesia Menuju Net Zero 2060: Laporan Kearney Ungkap Potensi Besar

Jumat, 6 Desember 2024 - 08:53 WIB

Indonesia Raya Berkibar di Ajang Sepak Bola Wanita, Timnas Putri Juara AFF 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 08:06 WIB

CEO UnitedHealthcare Ditembak Mati di New York, Motif Pembunuhan Masih Misteri

Kamis, 5 Desember 2024 - 07:50 WIB

Manchester City Bangkit, Hajar Nottingham Forest dan Dekati Puncak Klasemen

Berita Terbaru

MK Terima 206 Gugatan Sengketa Pilkada 2024, Termasuk Jakarta? [Suara.com/Alfian Winanto]

Berita

Sengketa Pilkada 2024 Memanas, 206 Permohonan Banjiri MK

Selasa, 10 Des 2024 - 14:00 WIB

KG VCHA [Instagram/@official_vcha]

Berita

JYP USA Buka Suara Soal Gugatan KG VCHA: Ada Apa?

Selasa, 10 Des 2024 - 08:14 WIB