Apa Itu Popcorn Lung? Risiko dan Penyebabnya, Simak Ulasannya 

- Jurnalis

Kamis, 17 November 2022 - 10:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi rokok elektrik - gejala, apa itu popcorn lung (pixabay)

Ilustrasi rokok elektrik - gejala, apa itu popcorn lung (pixabay)

1TULAH.COM – Ancaman kesehatan paru-paru kembali hadir dalam bentuk lain, yang disebut dengan popcorn lung. Penyakit ini berkaitan dengan kebiasaan yang banyak dilakukan masyarakat kekinian.

Popcorn Lung? juga dikenal dengan istilah lain paru-paru popcorn, merupakan salah satu kondisi ketika saluran udara terkecil di dalam paru-paru yang disebut bronkiolus mengalami penyempitan akibat munculnya luka.

Bagian ini sendiri memiliki tugas guna mengendalikan jumlah udara yang keluar dan masuk ketika proses pernapasan terjadi. Maka dari itu, kondisi popcorn lung masuk dalam kondisi yang wajib diwaspadai, sebab secara langsung dapat memicu sesak napas pada penderitanya.

Sesak napas sendiri akan terjadi ketika saluran menyempit, dan pertukaran oksigen dan karbon dioksida tidak terjadi. Jelas, hal ini sifatnya sudah berbahaya. Kondisi ini tidak terjadi dengan sendirinya, namun memiliki penyebab dan risiko yang cukup jelas.

Risiko dan Penyebab Popcorn Lung

Disebut popcorn, sebab pemicu utama dari kondisi ini adalah zat yang sama dengan apa yang digunakan dalam memproduksi makanan seperti popcorn dan karamel. Diketahui bahwa penyakit ini pertama kali terdeteksi pada pekerja di pabrik popcorn.

Baca Juga :  Yuk Kenali 'Bad Habits' yang Sering Dilakukan Gen Z: Jangan Sampai Kesehatan Jadi Taruhannya!

Zat ini sendiri, selain ditemukan pada produksi popcorn, juga ditemukan dalam cairan yang digunakan oleh pengguna vape atau rokok elektrik. Adanya bahan kimia diacetyl di dalam cairan yang digunakan akan berdampak bahaya, terlebih ketika cairan ini dipanaskan.

Pada cairan atau liquid vape sendiri, kandungan ini digunakan untuk menambah aroma pada asap yang dihembuskan dan rasa yang dinikmati penggunanya. Pada laman resmi p2ptm.kemkes.go.id disebutkan secara jelas, cairan rokok elektronik mengandung penambah rasa diasetil. Zat tersebut ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan rasa mentega.

Zat ini lebih berbahaya jika dipanaskan dan dihirup. Ketika dihirup dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan penyakit paru.

Kenali Gejalanya

Ada beberapa gejala yang muncul dan bisa diamati untuk Anda atau lingkungan yang rentan pada risiko penyakit ini. Antara lain adalah:

Baca Juga :  Legislator Kalteng Siti Nafsiah Ajak Pemuda Optimistis dan Perkuat Pendidikan Inklusif

Mengalami kelelahan parah
Mengalami batuk kering
Mengalami mengi atau napas yang berbunyi lirih
Napas tidak teratur
Mulai merasakan sesak napas
Muncul gangguan kulit, mata, mulut, hingga hidung
Ketika gejala ini mulai dirasakan, ada baiknya Anda segera menghubungi dokter atau rumah sakit untuk memeriksakan diri.

Adakah Cara Pengobatannya?

Salah satu cara efektif untuk melakukan pengobatan adalah mengurangi secara signifikan paparan pada zat diasetil yang menjadi penyebab utama dari penyakit tersebut. Pemeriksaan dini wajib dilakukan untuk segera mengetahui kondisi, dan apa yang sebenarnya pemicu penyakit ini.

Obat steroid atau antibiotik mungkin saja diberikan guna melawan peradangan atau infeksi pernapasan yang terjadi. Selanjutnya, obat imunosupresif dapat memperlambat sistem kekebalan tubuh sehingga kerusakan lebih parah pada bronkiolus dapat dicegah.

Itu tadi sedikit uraian mengenai apa itu popcorn lung, semoga bermanfaat. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi Anda. (suara.com)

Berita Terkait

Cristiano Ronaldo Dikabarkan akan Kunjungi Kupang, NTT untuk Kegiatan Amal
Agnez Mo Buka-bukaan Soal Ahmad Dhani: Antara Royalti Lagu dan Video Dukungan DPR
DPRD Kalteng Soroti Pemangkasan Anggaran DAU dan DAK Sebesar Rp125 Miliar Lebih
Mediasi Lahan dan Jalan di Bartim: PT. Tiara Basama dan Warga Belum Temui Titik Temu
481 Kepala Daerah Terpilih Ikuti Pengarahan dan Gladi Kotor di Monas, Jelang Pelantikan Latihan Baris Berbaris Dulu
Misi Kemanusiaan di Kupang, 100 Polisi Siaga Sambut Cristiano Ronaldo di Jakarta
28 Ribu Lebih Jamaah Haji Reguler Telah Melunasi Biaya Haji 2025, Jemaah Terbanyak Didominasi Jatim dan Jateng
Orang Jepang Suka Konsumsi Kucing dan Anjing, Dewi Soekarno Deklarasikan Partai Heiwa 12: Ini Visi dan Misinya!

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 18:36 WIB

Cristiano Ronaldo Dikabarkan akan Kunjungi Kupang, NTT untuk Kegiatan Amal

Selasa, 18 Februari 2025 - 15:56 WIB

Agnez Mo Buka-bukaan Soal Ahmad Dhani: Antara Royalti Lagu dan Video Dukungan DPR

Selasa, 18 Februari 2025 - 11:57 WIB

DPRD Kalteng Soroti Pemangkasan Anggaran DAU dan DAK Sebesar Rp125 Miliar Lebih

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:37 WIB

Mediasi Lahan dan Jalan di Bartim: PT. Tiara Basama dan Warga Belum Temui Titik Temu

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:28 WIB

481 Kepala Daerah Terpilih Ikuti Pengarahan dan Gladi Kotor di Monas, Jelang Pelantikan Latihan Baris Berbaris Dulu

Selasa, 18 Februari 2025 - 08:58 WIB

Misi Kemanusiaan di Kupang, 100 Polisi Siaga Sambut Cristiano Ronaldo di Jakarta

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:11 WIB

28 Ribu Lebih Jamaah Haji Reguler Telah Melunasi Biaya Haji 2025, Jemaah Terbanyak Didominasi Jatim dan Jateng

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:00 WIB

Orang Jepang Suka Konsumsi Kucing dan Anjing, Dewi Soekarno Deklarasikan Partai Heiwa 12: Ini Visi dan Misinya!

Berita Terbaru

aplikasi bobol wifi yang aman (sumber: Freepik)

Tech

Dijamin Aman! Ini 6 Aplikasi Bobol Wifi Gratis No Root

Selasa, 18 Feb 2025 - 19:44 WIB

Ari Lasso (sumber: Instagram @ari_lasso)

Entertainment

Ditelpon Penagih Pinjol, Data KTP Ari Lasso Diancam Disebar

Selasa, 18 Feb 2025 - 19:38 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto. (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Pres

Nasional

Presiden Prabowo Bakal Buat PP untuk Basmi Judi Online

Selasa, 18 Feb 2025 - 19:32 WIB

Pemain sepak bola Cristiano Ronaldo (Instagram/ @cristiano)

Nasional

Kedatangan Ronaldo ke Kupang Ditunda, Jadi Kapan?

Selasa, 18 Feb 2025 - 19:30 WIB