Tersesat Masuk Perkampungan Warga di Pambuang Hulu, Orangutan Berusia 25 Tahun Berhasil Diselamatkan

- Jurnalis

Minggu, 30 Oktober 2022 - 03:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Orangutan illustration (Photo: Elements Envato/suara.com)

Orangutan illustration (Photo: Elements Envato/suara.com)

1TULAH.COM-Kawasan habitat orangutan di wilayah Kabupaten Seruyan, Kalteng semakin menyempit. Kondisi ini mengakibatkan banyak orangutan yang tersesat ke perkampungan warga.

Terbaru adalah seekor orangutan yang tersesat ke perkampungan warga di Desa Pambuang Hulu, Kecamatan Hanau, Seruyan. Orangutan yang diperkirakan berusia 25 tahun, dan berat 65 kg ini dilaporkan warga setempat menganggu kebun warga.

Satuan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah berhasil mengevakuasi orangutan berusia 25 tahun yang sebelumnya masuk kawasan perkebunan di provinsi tersebut.

Bekerja sama dengan Orangutan Foundation International (IFO), Satuan Konservasi Daerah (SKW) II di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, berhasil menyelamatkan hewan tersebut pekan lalu.

Baca Juga :  DPR Kritik Keras Kementerian ESDM: Ada Apa dengan Tambang di Raja Ampat?

“Awal pekan lalu, kami berhasil menyelamatkan orangutan yang merambah perkebunan milik warga di Desa Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan,” kata Kepala SKW II Pangkalan Bun Dendi Sutiadi, Jumat, (14/10/2022) lalu.

Informasi keberadaan orangutan di kawasan itu berdasarkan laporan yang diterima petugas di Taman Nasional Tanjung Puting.

“Orangutan jantan berusia sekitar 25 tahun dengan berat 65 kilogram. Saat pemeriksaan medis, kami menemukan peluru senapan angin di dagu, pipi kiri, dan paha kanan, yang berhasil kami keluarkan,” jelas Sutiadi.

Baca Juga :  Mengenal Mythomania: Ketika Berbohong Jadi Kebiasaan Kronis

Setelah dipastikan hewan tersebut dalam kondisi sehat, petugas kemudian memasangkan microchip untuk melacak pergerakannya dan memantau kesehatannya.

“Kami telah melepasliarkan orangutan di hutan Lamandau,” ungkap pejabat tersebut.

Dia kemudian mengingatkan anggota masyarakat agar tidak memelihara, menangkap, atau membunuh hewan yang dilindungi. Pelaku, kata dia, bisa diancam hukuman maksimal lima tahun penjara, sebagaimana diatur dalam undang-undang. (Sumber:suara.com)

 

 

 

 

 

Berita Terkait

PBNU Bantah Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat: Tudingan yang Paling Keji!
Resmi! Qatar dan Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Keempat Zona Asia
Menkomdigi Tegaskan: Platform OTT Asing Wajib Dukung Industri Penyiaran Nasional!
Varian XFG COVID-19 Merebak di India: Kenali Gejala dan Jalur Penyebarannya
Reshuffle Kabinet? Prabowo Pilih Bertahan, Intip Faktor Politik dan Kinerja di Balik Keputusan Ini
Deforestasi Global Makin Parah: Sepertiga Hutan Hilang Permanen, Ancaman Nyata di Depan Mata!
DPRD Kalteng Siap Teruskan Aspirasi Pembubaran Ormas GRIB Jaya ke Kemenkumham
Prabowo Unggah Momen Telepon Donald Trump, Sinyal Penting di Tengah Isu Tarif Impor AS?
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 20:17 WIB

PBNU Bantah Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat: Tudingan yang Paling Keji!

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:19 WIB

Resmi! Qatar dan Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Keempat Zona Asia

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:08 WIB

Menkomdigi Tegaskan: Platform OTT Asing Wajib Dukung Industri Penyiaran Nasional!

Jumat, 13 Juni 2025 - 18:55 WIB

Varian XFG COVID-19 Merebak di India: Kenali Gejala dan Jalur Penyebarannya

Jumat, 13 Juni 2025 - 12:58 WIB

Reshuffle Kabinet? Prabowo Pilih Bertahan, Intip Faktor Politik dan Kinerja di Balik Keputusan Ini

Jumat, 13 Juni 2025 - 12:50 WIB

Deforestasi Global Makin Parah: Sepertiga Hutan Hilang Permanen, Ancaman Nyata di Depan Mata!

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:57 WIB

DPRD Kalteng Siap Teruskan Aspirasi Pembubaran Ormas GRIB Jaya ke Kemenkumham

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:23 WIB

Prabowo Unggah Momen Telepon Donald Trump, Sinyal Penting di Tengah Isu Tarif Impor AS?

Berita Terbaru