Tangkap DPO Curas Anggota Polisi Tewas Terkena Tembakan, Ini Kronologinya

- Jurnalis

Senin, 28 Maret 2022 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi (suara.com)

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi (suara.com)

1tulah.com – Tewasnya anggota Polres OKU Timur, saat hendak menangkap DPO Cura (pelaku pecah kaca) beberapa hari lalu, masih diselidiki Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Saat ini sedang dibentuk tim gabungan untuk mengungkap pelaku penembakan terhadap anggota polisi itu.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim gabungan untuk mengungkap pelaku penembakan Bripda Mohammad Syahril Maulana.

“Saksi-saksi masih kami periksa baik dari saksi anggota, maupun saksi yang ada di TKP,” kata Supriadi, Senin (28/3/2022).

Dikatakan Supriadi, peristiwa tersebut terjadi saat anggota Reskrim Polres OKU Timur menggelar operasi penangkapan terhadap DPO Curas yang sedang berada di kawasan OKI, Jumat (25/3/2022) lalu.

Di sana, pelaku berinisial A ternyata sedang bersama dengan sekitar 15 orang rekannya di lokasi penangkapan. Sadar ada polisi, rombongan A sontak kabur berusaha meninggalkan tempat tersebut sehingga menimbulkan situasi yang kurang kondusif.

Baca Juga :  Invasi Kutu di Amerika Utara: Perubahan Iklim Pemicu Utama, Ancaman Kesehatan Kian Serius

“Jadi pada saat penangkapan, anggota kan fokus dengan DPO itu. Ternyata begitu akan digerebek, teman-teman (dari A ) bubar. Anggota kita tetap fokus dengan A. Nah ini yang jadi salah satu penyebab adanya anggota yang terkena tembakan dan mengakibatkan meninggal dunia,” ujarnya dilansir dari SuaraSumsel.id (jaringan suara.com)

Menurutnya, jumlah personel yang diturunkan saat itu sudah sesuai dengan perhitungan.

“Waktu itu penangkapan diturunkan satu tim resmob sekitar 20 orang. Anggota pastinya sudah menghitung jumlah kekuatan dengan anggota yang diturunkan. Dipandang (jumlah itu) cukup, makanya digerebek oleh anggota,” ungkapnya.

Ditanya mengenai apakah ada kelalaian dari anggota saat penggerebekan, Supriadi tak menampik adanya dugaan kelalaian yang dilakukan anggota Polres OKU Timur.

Sebab disinyalir mereka tidak menggunakan rompi anti peluru dalam operasi penangkapan tersebut.

“Memang pada saat penangkapan, anggota tersebut tidak menggunakan rompi anti peluru. Padahal seharusnya kalau yang mau melakukan penindakan itukan dilengkapi dengan rompi. Mungkin ini juga jadi kelalaian anggota pada saat melakukan penangkapan terhadap pelaku,” ujarnya.

Baca Juga :  Belasan Jemaah Haji Terdeteksi COVID-19 Setelah Tiba di Tanah Air, Dirawat di Surabaya

“Karena mungkin dianggapnya sudah rutin menangkap tersangka, sehingga tidak mengantisipasi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Atas dugaan kelalaian itu sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Apakah ada unsur lalai atau tidak. Jika anggota bersalah ya akan diberikan sanksi kepada yang bersangkutan,” ujarnya.

Kini, A yang berhasil diamankan dalam operasi penangkapan itu masih diminta keterangan lebih lanjut.

Terutama untuk mengetahui identitas dari rekan-rekannya yang kabur saat berada di lokasi penangkapan.

“Dari keterangan A, dia tidak menggunakan senjata. Tapi kan tidak tahu dengan rekan-rekannya yang lain. Itu yang masih kita dalami, ” ungkapnya.

Sumber : suara.com/SuaraSumsel.id

Berita Terkait

Invasi Kutu di Amerika Utara: Perubahan Iklim Pemicu Utama, Ancaman Kesehatan Kian Serius
Polemik “Plain Packaging” Rokok: Ancaman Identitas Merek dan Industri Tembakau Nasional
Sinergi BUMN Sukseskan Proyek 3 Juta Rumah: Peran SIG dan Timah Properti di Bekasi
Ini Dia Fakta Tentang Singapura, Simak Penjelasannya
Pemprov DKI Beri Diskon Pajak di Bidang Perhotelan Sampai Kuliner
DPRD Kalteng Sahkan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024: Transparansi dan Optimasi Pendapatan Jadi Sorotan
Mengungkap Siapa Pemilik Wilmar International: Raksasa Agribisnis di Tengah Sorotan Kejagung
Retret Kepala Sekolah Rakyat ala Militer: Antara Disiplin dan Kekhawatiran Militerisasi Pendidikan

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 10:14 WIB

Invasi Kutu di Amerika Utara: Perubahan Iklim Pemicu Utama, Ancaman Kesehatan Kian Serius

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:53 WIB

Polemik “Plain Packaging” Rokok: Ancaman Identitas Merek dan Industri Tembakau Nasional

Kamis, 19 Juni 2025 - 02:50 WIB

Sinergi BUMN Sukseskan Proyek 3 Juta Rumah: Peran SIG dan Timah Properti di Bekasi

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:41 WIB

Pemprov DKI Beri Diskon Pajak di Bidang Perhotelan Sampai Kuliner

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:05 WIB

DPRD Kalteng Sahkan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024: Transparansi dan Optimasi Pendapatan Jadi Sorotan

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:57 WIB

Mengungkap Siapa Pemilik Wilmar International: Raksasa Agribisnis di Tengah Sorotan Kejagung

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:06 WIB

Retret Kepala Sekolah Rakyat ala Militer: Antara Disiplin dan Kekhawatiran Militerisasi Pendidikan

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:11 WIB

Angin Segar APBN 2025: Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp129 Triliun untuk Dorong Ekonomi & Prioritas Kabinet Merah Putih

Berita Terbaru

Aksi Nathan Tjoe-A-On membela Timnas Indonesia U-23, dalam laga Piala Asia U-23 2024 versus Yordania U-23, Minggu (21/4/2024). Sumber foto : suara.com

Olahraga

Kabar Buruk! Nathan Tjoe-A-On Didepak Swansea City

Kamis, 19 Jun 2025 - 10:46 WIB